8.051 Pengungsi Tinggalkan Wamena, Trauma tapi Ingin Kembali
- tvOne
VIVA – Para pengungsi dari Wamena ke Jayapura terus berdatangan. Sejak kerusuhan pada 23 September hingga 2 Oktober 2019, jumlah pengungsi tercatat lebih dari 8.000 orang.
Ribuan pengungsi itu diangkut menggunakan tiga pesawat Hercules milik TNI Angkatan Udara. Kepala Penerangan Lanud Silas Papare Mayor Sus Rindar Noor mengatakan selama 10 hari evakuasi, jumlah pengungsi dari Wamena ke Jayapura sebanyak 8.051.
"Hari ke-10 evakuasi dari Wamena ke Jayapura, sudah diungsikan 8.051 orang. TNI AU mendukung dengan tiga pesawat Hercules," kata dia, seperti dikutip dari tvOne. Â
Para pengungsi ada yang sebagian tetap tinggal di posko-posko yang disediakan dan akan kembali ke Wamena jika kondisi dinyatakan sudah benar-benar aman dan kondusif. Namun sebagian pengungsi dijemput keluarga atau memilih pulang ke kampung halamannya.
Sementara pemerintah juga sudah mengirimkan bantuan sembako kepada para pengungsi di Jayapura maupun Wamena. Kondisi di Wamena sendiri dikabarkan berangsur kondusif. Sebagian perkantoran dan toko sudah mulai beroperasi. Selain itu, jalan protokol pun sudah mulai dilalui kendaraan bermotor.
Baca juga: Cerita Warga Blitar: Anak Selamat Berkat Bantuan Orang Papua di Wamena
Salah satu pengungsi di Jayapura, Asnia mengatakan bahwa dia bersama keluarganya mengungsi ke Jayapura karena trauma berada di Wamena. Warga pendatang asal Kendari, Sulawesi Tenggara ini berencana akan kembali ke kampung halamannya.
"Kalau ada angkutan gratis, besok ke Sulawesi. Doakan kami sampai ke kampung dengan selamat," kata dia.
Dia mengaku, selama tiga tahun tinggal di Wamena, hubungan dan komunikasi antara warga pendatang dan asli terjalin dengan baik dan kekeluargaan. Karena itu, dia berharap agar situasi di Wamena kembali aman dan tertib, sehingga dia bersama keluarga bisa kembali lagi ke Wamena.