Warga Jorongan Probolinggo Minta Pulang Dari Wamena
- timesindonesia
Pasca kisruh yang terjadi di Wamena, Papua, sejumlah warga Desa Jorongan, Kecamatan Leces, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, mengalami trauma. Ketakutan dan horor saat kerusuhan masih membekas. Akibatnya, ratusan warga desa tersebut berharap bisa pulang. Namun mereka terkendala biaya.
Warga tak memiliki biaya pulang karena saat rusuh terjadi, harta benda mereka hangus terbakar atau menjadi sasaran amuk massa. Berdasarkan informasi, ada sekitar 250 orang warga Desa Jorongan, yang tertahan di Wamena, Papua.
“Sementara ini untuk makan ya cari sendiri, suami saya masih di sana. Tidak bisa pulang, juga tidak bisa mengirim uang untuk kami,” kata salah satu warga, Buna, Selasa (1/10/2019).
Dua bulan sebelumnya, Surawi, suami Buna, berangkat mengadu nasib ke Wamena. Bersama sejumlah warga lainnya dia bekerja sebagai kuli bangunan. Ada pula yang bekerja membuka meubel. Namun semuanya terdampak kisruh Wamena beberapa waktu lalu.
Sejauh ini, pihak Desa Jorongan sudah berusaha berkomunikasi dengan pimpinan daerah Kabupaten Probolinggo untuk upaya pemulangan warga yang tertahan di Wamena. Walaupun, saat ini kondisi di Wamena sudah berangsur pulih dan kembali kondusif.