Demi Mujahid 212, Peserta Aksi Tuntun Kuda dari Bogor ke Jakarta

Peserta Aksi Mujahid 212 membawa kuda
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Massa dari gabungan organisasi masyarakat (ormas) Islam dalam Aksi Mujahid 212 Selamatkan NKRI membubarkan diri meninggalkan Patung Kuda atau Patung Arjuna Wiwaha, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Sabtu, 28 September 2019 sekitar pukul 11. 30 WIB. Massa menuju Masjid Istiqlal untuk melakukan salat berjamaah.

AQUA & DMI Beri Kesempatan Ibadah Umrah bagi 20 Khadimatul Masjid dari 6 Provinsi di Indonesia

Saat mengikuti Parade Tauhid di kawasan Patung Kuda, ada pemandangan yang mencuri perhatian. Selain kerumunan manusia, tampak dua ekor kuda berwarna hitam dan putih. Ternyata kuda tersebut memang sengaja dibawa oleh tiga pemuda dari Bogor menuju Jakarta untuk meramaikan aksi tersebut.

Salah satu pemuda yang membawa kuda tersebut bernama Rafi Assidik. Pria berusia 16 tahun ini bilang bahwa dua ekor kuda dibawa dari Bogor dengan cara dituntun, bukan ditunggangi. Karena itu, mereka kerap berhenti untuk istirahat.

Kemenag Selenggarakan Forum Sharia Internasional yang Dihadiri 14 Negara, Ini yang Jadi Pembahasan

Waktu yang dibutuhkan menempuh perjalanan dari Bogor ke Jakarta dengan cara berjalan sambil menuntun kuda hampir satu hari. Mereka berangkat pada Jumat, 27 September 2019 sekitar pukul 11.00 WIB dan baru tiba Sabtu pagi di Jakarta.

"Berangkat dari Bogor Kota kemarin jam 11.00 WIB, sampai di Depok jam 23.00 WIB, sampai Jakarta pagi," kata dia, Sabtu, 28 September 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.

Muslim Tapi Tak Selalu Ikuti Aturan Al-Quran, Cinta Laura: Kita Tinggal di Dunia Modern

Setibanya di Jakarta, mereka baru menunggangi kuda tersebut sambil membawa bendera dengan lafadz tauhid, 'Laa Ilaha Illallah' sampai tiba di Patung Kuda. Adapun alasan Rafi bersama dua temannya membawa dua ekor kuda demi memeriahkan aksi Parade Tauhid sekaligus membuktikan bahwa kaum Muslim itu kuat.

Sementara teman Rafi, Tahta Rizki (34) menambahkan, partisipasinya dalam aksi tersebut dengan membawa kuda dan bendera tauhid adalah, selain memberikan hiburan kepada peserta aksi lainnya, juga menyosialisasikan bendera tauhid kepada masyarakat. Pasalnya, selama ini orang yang mengibarkan bendera tauhid dianggap sebagai kaum Muslim radikal.

"Kita ingin memperkenalkan bendera tauhid. Kebetulan saya suka berkuda. Kuda disukai banyak orang, baik anak kecil maupun orang dewasa," tuturnya.

Adapun Aksi Mujahid 212 yang sedianya digelar di depan Istana Merdeka pagi tadi, akhirnya hanya dilakukan di kawasan Patung Kuda lantaran jalan menuju kawasan depan Istana Merdeka ditutup sekitar pukul 10.00 WIB. Dalam aksi itu, mereka mengusung empat isu yang memprotes pemerintahan Joko Widodo.

Empat isu tersebut, yakni soal sejumlah unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa, penangangan aksi mahasiswa yang dianggap represif, penanganan kerusuhan di Papua serta lambannya penanganan kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah, terutama Sumatera dan Kalimantan.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya