Jumlah Jemaah Haji Indonesia Wafat Tahun Ini Meningkat, Apa Sebab?
- Bahauddin/MCH2019
VIVA – Angka kematian jemaah haji Indonesia saat beribadah di Tanah Suci tahun ini meningkat dibandingkan tahun 2018 lalu. Kepala Bidang Litbangkes Kemenkes Siswanto mengungkapkan, sebanyak 81 persen jemaah haji yang wafat memang memiliki status kesehatan risiko tinggi.
Menurutnya, penyebab kematian terbanyak adalah penyakit kardiovaskuler, disusul oleh penyakit sirkulatori karena ini sangat erat kaitannya dengan faktor kelelahan jemaah haji. "Meninggal karena respiratori juga dipicu oleh infeksi alergi yang sudah dibawa dari Tanah Air," ungkap Siswatnto saat Evaluasi Kesehatan Haji 2019 di Hotel Bidakara, Jumat, 27 September 2019.
Siswanto menjelaskan bahwa tingginya angka kematian haji tahun ini juga memiliki kaitan erat dengan peningkatan kuota jemaah haji Indonesia. Seperti diketahui, jumlah jemaah haji Indonesia tahun ini mencapai 231 ribu orang atau terdapat penambahan kuota sebanyak 10 ribu jemaah haji.
Siswanto mengatakan bahwa dalam penambahan jemaah haji tahun ini memang lebih diprioritaskan untuk mereka yang berusia 70 tahun ke atas. Sehingga risiko terkena penyakit hingga kematian saat menjalankan ibadah haji cenderung lebih tinggi.
Oleh sebab itu, Menteri Kesehatan Nila Moeloek kembali menegaskan kepada calon jemaah haji untuk rutin memeriksakan kesehatan sebelum berangkat ibadah. Bahkan pemeriksaan itu harus dilakukan dari satu tahun sebelumnya.
"Saya harapkan betul agar tidak setahun sebelumnya begitu mau naik haji tolong dong dijaga betul. Kami senang sekali kalau ada yang sadar akan kesehatan dari jauh, kita bisa mendapatkan masyarakat lebih sehat," kata Nila.
Di samping itu, Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan Indonesia sendiri sebenarnya juga mendapatkan penghargaan dari Kemenkes Saudi. Penghargaan tersebut, antara lain penghargaan atas pelayanan kesehatan jemaah haji, penghargaan atas pelayanan kesehatan dan upaya preventif, penghargaan atas kerja sama dan dukungan untuk jemaah haji, penghargaan atas keberhasilan program kesehatan haji.