Dandhy Dwi Laksono: Ingatlah akan Kejatuhan Soeharto

Konferensi pers Dandhy Dwi Laksono di kantor AJI, Jakarta.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Rifki Arsilan

VIVA – Sutradara film dokumenter Sexy Killers, Dandhy Dwi Laksono mengingatkan, meski dirinya kini berurusan dengan hukum tapi tidak menyurutkan niatnya untuk memperjuangkan hak-hak rakyat Indonesia.

Apindo Apresiasi Rencana Pemerintah Tunda PPN 12 Persen

Ia pun memberi contoh saat kejatuhan Soeharto yang telah berkuasa selama 32 tahun oleh aksi mahasiswa lewat gerakan reformasi. "Saya yakin tidak ada yang tidak bisa dilakukan oleh masyarakat dan mahasiswa dalam memperjuangkan hak-haknya," katanya, seperti dikutip dari VIVAnews.

Menurut Dandhy, hal yang dirinya dan Ananda Badudu alami sekarang hanyalah kasus kecil untuk menarik perhatian. Tapi masyarakat hendaknya berfokus pada masalah utama.

Hari Ini Pilkada 2024 Digelar Secara Serentak, Warganet Bagikan Momen Nyoblos

"Ada atau tidak kasus saya, mahasiswa akan tetap bergerak. Tidak ada yang bisa membayangkan bahwa 32 tahun Soeharto berkuasa, akhirnya bisa dilakukan reformasi. Begitu juga dengan runtuhnya Tembok Berlin di Jerman. Ada potensi di masyarakat yang tidak bisa diremehkan," ungkap Dandhy.

Ia juga mengklaim, keluarganya tetap mendukung, begitu pula dengan para kerabat dan tetangganya. "Keluarga saya seperti biasa, mendukung. Tetangga, teman di RT, tetangga memberikan dukungan. Terima kasih telah men-support saya," paparnya.

Berani Berinovasi dan Menginspirasi Dunia, Ini Peran Pemuda dalam Transformasi Pangan
Jenderal (Purn) Andi Muhammad Jusuf Amier, seragam TNI AD di belakang Soeharto

Kisah Jenderal TNI Asal Bugis Gebrak Meja di Hadapan Soeharto

Momen tegang Jenderal (Purn) TNI Andi M. Jusuf Amier gebrak meja di hadapan Soeharto, bantah tuduhan adanya ambisi ppolitik.

img_title
VIVA.co.id
28 November 2024