Dibuka Desember 2019, Ini Fakta Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek

Foto aerial pembangunan konstruksi Jalan Tol Layang Jakarta-Cikampek di Cikarang, Bekasi, Jawa Barat
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A

VIVA – Beragam infrastruktur sedang dibangun untuk memudahkan masyarakat dalam melakukan aktifitas. Salah satunya, Jalan Tol Layang dari Jakarta menuju Cikampek yang saat ini sedang dikerjakan. Tol yang biasa disebut Japek II Elevated itu,rencananya dibuka untuk umum pada Desember 2019.

Dukung Proyek PIK 2, JMBB: Ciptakan Lapangan Kerja Baru, Tingkatkan Infrastruktur Lokal

Proyek yang dibangun pada 2017 itu, bertujuan untuk memisahkan jalur komuter Jakarta-Bekasi-Cikarang dengan jalur perjalanan yang jaraknya lebih jauh. Kendaraan yang tujuannya Cirebon, Bandung, Semarang, hingga Surabaya atau sebaliknya, bisa langsung menggunakan tol layang ini. 

Pengemudi, bisa mengakses ke Tol Layang Jakarta-Cikampek mulai dari simpang susun Cikunir, dan turun di gerbang tol Karawang Barat sepanjang 36,4 kilometer. Jalan baru tersebut memiliki dua lajur di kedua arahnya, dan didesain untuk bisa dilintasi dengan kecepatan rata-rata 100 km per jam.

3 Ruas Jasa Marga Ini akan Dibuka Fungsional pada Periode Libur Nataru

Melansir dari VIVAnews, Jumat, 27 September 2019, sebelum menikmati infrastruktur baru itu, ada baiknya masyarakat mengetahui hal-hal yang berkaitan dengan jalan tol Japek II Elevate.

Hal pertama yang harus menjadi perhatian, yakni pembatasan kendaraan yang boleh melintas di atas tol layang. Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, Basuki Hadimuljono, mengungkapkan, saat beroperasi nanti, jalan tol layang ini hanya untuk golongan I dan II. 

Jantje-Syarif Janji Keluarganya Tak Akan Cawe-cawe Proyek Daerah di Ambon

Secara struktur, tol ini sanggup menahan beban untuk kendaraan golongan V. Tetapi, dari segi manajemen lalulintas hal ini tidak direkomendasikan, karena akses masuk jalan tol yang menanjak. Sehingga, berpotensi menghambat laju kendaraan lainnya, dan menimbulkan antrean.

Jalan tol layang Jakarta-Cikampek, saat ini sudah mencapai 96,57 persen. Proyek pembangunan tol itu tidak lah mudah. Sebab, ruas tol ini memiliki panjang 36,4 km, lebih panjang dari Jalan Tol Bali Mandara yang berukuran 12,7 km dan sebagian besar ruasnya melayang di atas laut.

Walaupun akan dibuka pada akhir tahun, sampai saat ini pengelola maupun pemerintah belum menetapkan tarifnya. Direktur Utama Jasamarga Jalanlayang Cikampek, Djoko Dwijono, beberapa waktu lalu menyebut, tarif diusulkan sebesar Rp1.250 per kilometer. 

Pengoperasian ruas tol ini dapat mempercepat waktu tempuh penggunanya, sekira  30 sampai 60 menit, dibandingkan kondisi saat ini. Sejumlah strategi agar distribusi pengguna jalan tol Jakarta-Cikampek bisa merata lewat di atas dan di bawah, juga sedang dipersiapkan.

Total investasi pembangunan Tol Layang Jakarta-Cikampek ini tercatat sebesar Rp16,8 triliun. Sebagian besar dari investasi tersebut atau Rp11,3 triliun didapatkan dari pinjaman sindikasi 16 lembaga keuangan. Perjanjian pinjaman sindikasi dengan JJC ditandatangani pada Juli 2018.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya