2 Kelompok Ini Biang Kerok Kerusuhan Demo
- ANTARA FOTO/Reno Esnir
VIVA – Kepolisian Negara Republik Indonesia menyebut kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan Anarko Sindikalisme sebagai biang kerok dalam aksi unjuk rasa berujung kerusuhan di beberapa wilayah di Tanah Air.
Menurut Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Hubungan Masyarakat Polri, Brigadir Jenderal Dedi Prasetyo, untuk kelompok Jamaah Ansharut Daulah, sudah diidentifikasi bermain di wilayah Sumatera Utara dan sudah diamankan atas nama RSL.
"Benar, ada keterlibatan DPO (daftar pencarian orang) terduga teroris JAD di Sumatera Utara atas nama RSL," kata Dedi, seperti dikutip dari VIVAnews.
Beberapa barang bukti sudah diamankan oleh Polda Sumut di kediaman RSL yakni beberapa busur dan panah serta senjata angin.
Dari rekam jejak, pelaku juga bermain dalam melakukan provokasi aksi unjuk rasa pada Pilpres tahun ini.
"Yang bersangkutan juga melakukan provokasi pada saat masa aksi GNKR sewaktu Pilpres 2019 kemarin di depan kantor DPRD," ungkapnya.
Pengrusakan dan kekerasan
Dedi juga menyebut tidak hanya kelompok Jamaah Ansharut Daulah yang bermain dalam aksi unjuk rasa mahasiswa kemarin. Kelompok Anarko Sindikalisme juga bermain di wilayah Bandung, Jawa Barat.
Menurutnya, sebanyak empat orang yang merupakan kelompok Anarko Sindikalisme sudah diamankan aparat kepolisian. Keempat tersangka itu yakni MD, RR, HJ dan BF.
"Jumlah orang diamankan demo kemarin ada 35 orang. Dari proses pemeriksaan terbukti melakukan suatu kejahatan 4 tersangka. Sisanya 31 dipulangkan. Dari 4 tersangka ini diduga kita menemukan jejak Anarko bermain memprovokasi massa bertindak anarkis. Baik pengrusakan maupun kekerasan ke aparat," katanya.
Dari hasil pemeriksaan, keempat tersangka kelompok Anarko Sindikalisme tersebut positif narkoba. Jumlah korban dalam aksi di Bandung, Jawa Barat, yaitu empat orang dari massa dan 12 anggota Polri. Sedangkan kerugian materil tengah didata.