Penyandang Tuna Rungu Berpeluang Menjadi Driver Ojek Online
- timesindonesia
Tingginya animo masyarakat menggunakan jasa driver ojek online (ojol) di tanah air menjadi kabar baik. Merespon tingginya animo tersebut kini muncul wacana diver ojol dari kalangan penyandang disabilitas tuna rungu.
“Mendapatkan kesempatan bekerja dengan penghasilan yang cukup selalu menjadi tantangan bagi orang tuli di Indonesia. Jadi, teman-teman penyandang tuna rungu bisa juga menjadi ojol,” kata Bambang Prasetyo, Ketua DPP Gerakan untuk Kesejahteraan Tunarungu Indonesia (Gerkatin).
Menurutnya, selama ini kesempatan bekerja yang ada tidak menyediakan alternatif bagi penyandang disabilitas tuna rungu bagaimana cara berkomunikasi selain lewat suara. Sehingga, menyulitkan orang tuli dalam mendapat pekerjaan. Namun situasi itu kini lambat laun berubah. Hal ini menyusul mulai adanya perusahaan operator untuk menjadikan penyandang disabilitas sebagai mitra.
“Kami sangat bersyukur ada perusahaan di antaranya Grab telah merangkul kami ke dalam platform mereka sehingga orang tuli bisa menjadi mitra pengemudi, merchant (GrabFood) atau mitra pengiriman barang,” terang Bambang.
Diketahui, melalui International Week of the Deaf (23-30 September 2019), Grab secara resmi mengumumkan kerja sama dengan Gerakan untuk Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia di Indonesia, Malaysia Federation of the Deaf, Singapore Association of the Deaf, dan National Association of the Deaf Thailand untuk meningkatkan penerapan serta advokasi pentingnya inklusivitas untuk mendukung teman tuli dan orang dengan keterbatasan pendengaran di Asia Tenggara.
Bambang mengatakan kemitraan dengan Grab Indonesia telah membantu memberdayakan orang tuli sehingga lebih percaya diri dan mandiri secara ekonomi.
“Kami percaya, merupakan langkah penting bagi Indonesia guna mewujudkan bangsa yang lebih inklusif bagi semua,”ujarnya.