Aksi Mahasiswa Disebut Disusupi Provokator, Ini Jawaban BEM UI

Aksi Mahasiswa Tolak RKUHP dan UU KPK di Depan DPR/MPR.
Sumber :
  • VIVA/M Ali Wafa

VIVA – Aksi mahasiswa di depan Gedung DPR RI kemarin berakhir ricuh. Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Indonesia, Manik Margana Mahendra, menyebut aksi tersebut disusupi provokator.    

Memalukan! Bentrok Pendukung Paslon Bupati Bungo Jambi Dipicu Saling Ejek, 3 Luka-luka

Dilansir dari VIVAnews, menurut dia, massa mahasiswa, datang dengan niat tulus akibat keresahan atas berbagai permasalahan negara. Dia juga mengklaim tak ada yang menungganggi aksi demonstrasi itu. 

“Justru yang kami lihat banyak oknum yang menyebabkan chaos, dan kami sangat menyayangkan itu,” katanya saat ditemui di kampus kawasan UI, Depok, Jawa Barat, pada Rabu, 25 September 2019.

Pasca Bentrok Dengan Warga, Hari Ini Truk Tanah Boleh Melintas di Teluknaga-Kosambi Tangerang

Dia menyayangkan upaya represif terhadap mahasiswa yang tidak berbuat gaduh, namun justru ditangkap akibat perbuatan oknum yang membuat keributan. Ia berharap polisi dapat lebih membangun komunikasi dengan mahasiswa.

Manik mengaku menerima kabar ada beberapa mahasiswa yang ditangkap dan ditahan, tetapi bukan dari kampus UI. Dia berniat menjenguk mereka dengan didampingi pegiat Lembaga Batuan Hukum untuk mengadvokasi. 

Menteri Nusron Akui 60 Persen Konflik Pertanahan di Tanah Air Libatkan Oknum Kementeriannya

Saat ini BEM UI masih merekapitulasi data korban dari sejumlah universitas yang tergabung dalam aksi mahasiswa di gedung DPR kemarin.

Awal kericuhan

Dia menjelaskan awal kericuhan diduga akibat penyusup saat mahasiswa sedang menyerukan tuntutan, sekira pukul 16.15 WIB.

“Jadi, ada oknum yang menyerukan untuk menggoyangkan pintu gerbang pagar DPR hingga akhirnya dipukul mundur. Setelah dipukul mundur, kami enggak tahu oknum dari mana ada yang bakar-bakaran, hingga mobil water canon turun dan ada tembakan gas air mata. Kami yakin itu bukan dari mahasiswa,” tuturnya.

Sejumlah aparat dan mahasiswa terluka akibat kerusuhan itu. Beberapa di antara mereka sampai kini masih dirawat intensif di rumah sakit.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya