Merinding, Rombongan Mahasiswa Disambut Tepukan Tangan Rakyat
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Unjuk rasa para mahasiswa masih berlanjut hingga hari ini. Bertepatan dengan sidang Paripurna DPR RI pada hari ini, Selasa, 24 September 2019, para mahasiswa dari berbagai universitas berunjuk rasa di depan gedung DPR/MPR.
Sidang Paripurna DPR akan membahas sejumlah rancangan undang-undang yang kontroversial. Untuk itu ribuan mahasiswa akan kembali berunjuk rasa unjuk menolak RUU kontroversial, UU KPK dan RKUHP yang akan diputuskan hari ini.
Para mahasiswa dari seluruh kampus di Jakarta dan berbagai kampus di Depok, Tangerang, Bekasi dan Bogor akan ikut serta dalam aksi. Dikabarkan, para mahasiswa dari Bandung juga akan bergabung pada aksi hari ini di Ibu Kota. Diklaim, jumlah massa akan jauh lebih banyak dibandingkan kemarin.
Mahasiswa disambut meriah
Siang ini, rombongan mahasiswa berdatangan ke gedung DPR/MPR. Para mahasiswa datang dari berbagai penjuru, ada yang mencarter bus, mengendarai kendaraan pribadi hingga menggunakan transportasi umum.
Secara berkelompok, mereka bertolak dari kampus masing-masing. Berbalut jas almamater, kehadiran mereka tentu saja menarik perhatian publik. Beberapa warganet mengunggah pergerakan rombongan mahasiswa saat menggunakan moda transportasi umum untuk menuju gedung DPR/MPR.
Seperti yang diunggah oleh akun Twitter @joni_iskandar53 saat rombongan mahasiswa tiba di stasiun Manggarai. Masyarakat yang melihat kedatangan mereka memberikan dukungan dan semangat. Rombongan mahasiswa mendapat tepuk tangan meriah. Momen itu membuat banyak warganet merasa merinding.
Pemandangan serupa juga di-share oleh akun @IDatJKT. Akun tersebut menuliskan,"Mahasiswa Bergerak lagi ke Senayan Gedung DPR/MPR RI Mahasiswa naik kereta dari stasiun Manggarai, disambut tepuk tangan."
Perkembangan dari DPR
Melihat antusiasme masyarakat, sepertinya dukungan kepada mahasiswa untuk berunjuk rasa menyuarakan suara rakyat terus mengalir. 'Pengawalan' mahasiswa atas Sidang Paripurna DPR sepertinya mulai membuahkan hasil. Mereka menuntut penundaan bahkan pembatalan beberapa RUU kontroversial.
Sejauh ini dari rapat Paripurna DPR, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan, Wiranto menginformasikan ada lima RUU yang ditunda pengesahannya.
"Lima RUU jelas ditunda. Ini bukan asal-asalan. Karena, Presiden harus mendengar kepentingan rakyat. Butuh pendalaman kembali," kata Wiranto, saat konferensi pers di kantor Menkopolhukam, seperti dikutip dari Breaking News tvOne, Selasa, 24 September 2019. Lima RUU yang ditunda pengesahannya yaitu RUU KUHP, RUU Pertanahan, RUU Pemasyarakatan, RUU Minerba dan RUU Ketenagakerjaan.
Dengan begitu, Wiranto mengimbau para demonstran untuk mengurungkan niatnya untuk menolak sejumlah RUU. "Jadi bisa diselesaikan dengan lebih etis dan konstruktif. Bukan di jalanan. Saya imbau kepada para demonstran yang menolak sejumlah RUU lebih baik diurungkan. Karena, selain menguras energi juga mengganggu ketertiban umum," jelas Wiranto.