Kualitas Udara di Palangkaraya dan 9 Kota Lain Pagi Ini Level Bahaya

Kondisi kabut asap di Kalimantan Tengah
Sumber :
  • instagram.com/yulistraivo

VIVA – Kabut asap makin parah akibat meluasnya kebakaran hutan dan lahan di sejumlah wilayah Kalimantan, Sumatera dan Riau. Akibat kabut asap tersebut membuat kualitas udara di kawasan tersebut masuk dalam kategori berbahaya.

Jangan Lupa Pakai Masker, Kualitas Udara Hari Ini Masuk Kategori Tidak Sehat!

Berdasarkan data AirVisual, Selasa, 17 September 2019, pukul 06.40 WIB, Air Quality Index (AQI) atau Indeks Kualitas Udara, Palangkaraya berada pada level AQI 434. Level tersebut berada dalam kategori berbahaya.

Selain Palangkaraya, sembilan kota lainnya di Riau dan Jambi juga berada pada kategori yang sama. Kesembilan kota tersebut, yakni Simpang, Jambi pada level AQI 401; Mersam, Jambi 354; Muara Tembesi, Jambi 354; Cerenti, Riau 344; Pangkalan Kasai, Riau 344; Paranap, Riau 344; Sengeti, Jambi 344; Air Molek, Riau 335; dan Baserah, Riau pada level 326.   

Indonesia Peringkat 14, Negara dengan Tingkat Polusi Udara Tertinggi di Dunia

AQI adalah indeks yang digunakan AirVisual untuk mengukur tingkat keparahan polusi udara. AQI dihitung berdasarkan pengukuran particular matter (PM) 2,5 dan PM 10, karbon monoksida (CO), sulfur dioksida (SO2), nitrogen dioksida (NO2), dan ozon (O3).

Rentang nilai AQI antara 0-500. Nah, semakin tinggi nilai AQI, maka kualitas udara di kota tersebut semakin buruk dan dampaknya pun makin berbahaya bagi kesehatan individu.

Kualitas Udara Jakarta Terburuk Kedua di Dunia, Warga Disarankan Pakai Masker

Angka AQI 0-50 tergolong baik, 50-100 termasuk moderat. Sedangkan angka AQI 100-150 tidak sehat bagi kelompok orang yang sensitif, dan 150-200 masuk kategori tidak sehat. Sementara 200-300 sangat tidak sehat dan AQI 300-500, artinya kualitas udara di kota tersebut berbahaya.

Sementara akibat kabut asap yang makin pekat menimbulkan sejumlah masalah kesehatan, seperti mata pedih, iritasi kulit, sesak napas hingga infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Mirisnya, bayi berusia empat bulan di Sumatera Selatan meninggal dunia karena terkena ISPA. Sejumlah ayam pun mati karena menghirup kabut asap. 

Tak cuma itu, aktivitas di luar ruang juga terganggu. Sejumlah sekolah diliburkan karena pekatnya asap mengganggu kesehatan. Sejumlah jadwal penerbangan pun dibatalkan atau tertunda karena kabut asap. (tsy)

Polusi udara Jakarta. (Foto ilustrasi)

Senin Pagi, Kualitas Udara Jakarta Berada di Posisi 17 Besar Terburuk Dunia

Kualitas udara Jakarta kategori tidak sehat itu bisa merugikan manusia atau kelompok hewan.

img_title
VIVA.co.id
18 November 2024