Operasional Haji 2019 Berakhir, 440 Jemaah Wafat di Tanah Suci
- MCH 2019
VIVA – Kepulangan empat kloter jemaah haji Indonesia melalui Bandara Internasional Amir Muhammad bin Abdul Aziz, Madinah, Minggu, 15 September 2019, menandai berakhirnya operasional penyelenggaraan ibadah haji tahun 1440H/2019M.
Keempat kloter yang terakhir pulang ke Tanah Air adalah Kloter 97 SOC, Kloter 40 UPG, Kloter 19 BDJ, dan Kloter 15 BPN. Keempat kloter ini dipulangkan ke Tanah Air pada Minggu dini hari, secara berurutan.
"Dengan berakhirnya pemberangkatan kloter BPN 15, seluruh jamaah haji dipastikan seluruhnya sudah meninggalkan Tanah Suci menuju Tanah Air, kecuali mereka yang masih dirawat di rumah sakit Arab Saudi," kata Kepala Daker Bandara Arsyad Hidayat di Madinah, Sabtu malam, 14 September 2019.
Berdasarkan hasil catatan Panitia Penyelenggaraan Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, secara umum penyelenggaraan haji 1440H berjalan dengan lancar dan baik. Total keseluruhan jemaah yang berangkat haji pada tahun ini berjumlah 229.613 jemaah. Terdiri dari 212.732 jemaah haji reguler dan 16.881 jemaah haji khusus.
"Untuk jemaah haji reguler diangkut oleh 529 kelompok terbang yang berangkat dari 13 embarkasi haji dan untuk jemaah haji khusus diberangkatkan oleh 270 PIHK," kata Ketua PPIH Arab Saudi, Endang Djumali di Jeddah, beberapa waktu lalu.
Adapun jumlah petugas haji yang turut membantu dalam penyelenggaraan tahun ini sebanyak 4.807 orang, yang terbagi dalam petugas yang menyertai jemaah sebanyak 2.645 petugas dan non kloter sebanyak 2.162 petugas.
Berikut adalah sejumlah data layanan selama musim haji 1440 H/2019:
a. Ada dua maskapai penerbangan yang terlibat, yaitu: Garuda Indonesia yang membawa 284 kloter, dan Saudia Airlines dengan 245 kloter;
b. Layanan akomodasi berjumlah 289 hotel, terdiri dari 173 hotel di Mekah dan 116 di Madinah;
c. Layanan konsumsi disiapkan 53 perusahaan katering: 36 di Mekah, 11 di Madinah, dan 2 perusahaan di Jeddah;
d. Ada enam perusahaan bus yang melayani transportasi antar kota (Madinah-Mekah-Jeddah atau sebaliknya). Jumlah bus antar kota yang digunakan pada masa kedatangan dan kepulangan sebanyak 14.212 trip.
Keenam perusahaan tersebut adalah Rawahel, Rabitat Makkah, Al Maasa, Hafil, Abu Sarhad (dengan armada yang baru), dan Durrat al Munawwarah.
e. Dua perusahan bus melayani transportasi shalawat, yaitu: Saptco dan Rawahil. Bus shalawat yang beroperasi pada masa puncak berjumlah 415 bus;
f. Jumlah boks makanan yang didistribusikan pada masa kedatangan dan kepulangan (sampai hari ini), sebanyak 12.266.991 boks makanan. Sedang saat masa Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna) sebanyak 3.216.537 boks makanan.
Dengan demikian, jumlah total boks makanan yang sudah dilayani untuk jemaah haji sebanyak 15.483.528 bok.
Layanan katering ini disiapkan oleh 15 perusahaan di Madinah, 36 perusahaan di Mekah, dan dua perusahaan di bandara.
Untuk katering di Masyair (Arafah-Muzdalifah-Mina), jemaah haji Indonesia terbagi dalam 73 maktab. Layanan katering 55 maktab dikelola muasasah, sedang 18 maktab lainnya dikelola perusahaan katering.
g. Jemaah yang melakukan nafar awal sebanyak 122.726 jemaah (57%) dan nafar tsani sebanyak 92.676 jemaah (43%).
h. Jemaah yang melakukan tarwiyah sebanyak 15.096 orang;
i. Jumlah trip layanan transportasi yang digunakan Mekah – Arafah – Muzdalifah – Mina – Mekah sebanyak 16.426 trip.
j. Jumlah jemaah yang disafariwukufkan sebanyak 65 orang dengan 10 bus, sedang yang dibadalhajikan sebanyak 231 jemaah.
Endang menambahkan untuk perlindungan kepada jemaah haji yang sakit dan wafat, PPIH juga telah melakukan upaya pemulihan kesehatan di klinik sektor, Klinik Kesehatan Haji Indonesia (KKHI) dan Rumah Sakit Arab Saudi, dengan data sebagai berikut:
a. Jemaah yang telah dirawat di klinik sektor sebanyak 717 orang;
b. Jemaah yang telah dirawat di KKHI sebanyak 1.636 orang;
c. Jemaah yang telah dirawat di RSAS sebanyak 1.091 orang.
d. Sampai dengan saat ini jumlah jemaah sakit yang masih dirawat di KKHI sebanyak 27 jemaah dan di RSAS sebanyak 100 jemaah.
e. Jumlah jemaah wafat sampai saat ini sebanyak 440 orang, terdiri dari 413 jemaah haji reguler dan 27 jemaah haji khusus.
Operasional haji akan berakhir setelah pemulangan jemaah kloter terakhir pada 15 September dan petugas haji pada 18 September. Selanjutnya, Kantor Urusan Haji Jeddah membentuk tim pemulangan jemaah yang masih dirawat di Arab Saudi.
"Kita menunggu catatan medis dari rumah sakit. Jika rumah sakit menilai jemaah sudah bisa diterbangkan, kita akan koordinasi dengan maskapai untuk pemulangan. Jemaah tidak perlu khawatir. Selama masih dirawat, rumah sakit akan terus jamin pengobatan," tegasnya.