Status Udara di Riau Berbahaya, Masyarakat Waspada ISPA
- ANTARA FOTO/Aswaddy Hamid
VIVA –Kabut asap di Riau makin merajalela. Kualitas udara di Riau bahkan sempat dinyatakan berada dalamlevel berbahaya. Hal ini memicu masalah kesehatan khususnya Infeksi Saluran Pernafasan Atas (ISPA) yang bisa menyerang masyarakat. Kementrian Kesehatan RI mencatatat, data BMKG pada 13 September 2019, tingkat kualitas udara berdasarkan Indeks Standar Pencemar Udara (ISPU) mencapai 353. Hal tersebut diakibatkan kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Begitupun wilayah terdampak lain memiliki kualitas udara yang buruk, antara lain Jambi berada di level tidak sehat dengan ISPU mencapai 239, Sumatera Selatan berada di Level sangat tidak sehat dengan ISPU 287. Sementara Kalimantan Barat berada di level sedang dengan ISPU 129.
Baca Juga: Lucinta Luna Dicibir, Nama Bisnis Kopinya Tak Senonoh
Buruknya kualitas udara di wilayah terdampak Karhutla mengakibatkan banyak warga terserang infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Di Riau, jumlah warga terserang ISPA terbanyak ada di Pekanbaru mencapai 9.512 orang. Di Jambi, jumlah tertinggi penderita ISPA ada di Kota Jambi 64.147 orang.
Penderita ISPA di Sumatera Selatan tertinggi ada di Palembang mencapai 106.550 orang, dan di Kalimantan Tengah korban terbanyak di Palangkaraya mencapai 23.324.
Tim Dinas Kesehatan telah menyiagakan Puskesmas 24 jam dan mendirikan pos kesehatan, mobilisasi tim kaji cepat, mendirikan rumah singgah, promosi kesehatan, dan distribusi logistik kesehatan termasuk pembagian masker.
Jika Anda terpapar pada tingkat polusi yang tinggi, mungkin tubuh akan mengalami gejala langsung. Gejalanya termasuk iritasi di saluran pernafasan, sesak napas dan batuk. Disarankan menghindari aktivitas luar ruangan hingga kualitas udara membaik atau gunakan masker tipe N95.
Hari ini, Minggu 15 September 2019 situs BMKG mengumumkan, kualitas udara di Pekan Baru dan Pontianak tidak sehat, masyarakat pun tetap diimbau untuk tidak banyak melakukan aktivitas di luar rumah.