Logo DW

Sosok BJ Habibie di Mata Indonesia - Jerman

DW/A. Purwaningsih
DW/A. Purwaningsih
Sumber :
  • dw

Filiana Santoso, Rektor Swiss German University, menyampaikan bawa Habibie merupakan sosok yang karismatik serta inovatif, yang sangat berjasa membawa perubahan-perubahan di bidang sains dan teknologi di Indonesia. Menurutnya, presiden ke-3 republik Indonesia tersebut telah membawa nama harum Indonesia di dunia terutama di Jerman.

"Beliau plays a keyrole dalam menjadikan knowledge transfer dari Jerman ke Indonesia. Sampai sekarang kami sebagai institusi perguruan tinggi swasta di Indonesia, kami berwawasan internasional dan banyak bekerja sama dengan universitas-universitas di Jerman. Itu tentu selalu ada sumbangsih daripada beliau semasa hidupnya. Indonesia? Profesor Habibie ya? Itu sering kita dengar dari partner-partner kita," jelas Filiana kepada DW Indonesia.

Filiana juga menyampaikan bahwa sosok Habibie dengan segala pencapaiannya berhasil menanamkan rasa percaya diri kepada bangsa, bahwa Indonesia mampu bersaing dengan negara-negara maju lain. Itu juga yang membuat Filiana termotivasi untuk terus berkontribusi sebagai akademisi di Indonesia dengan partner-partner yang berada di Jerman. "Dengan sikap dan mindset seperti itu, saya merasa justru itu harus mengikuti jejak Pak Habibie membawa segala keuntungan yang bisa dibagikan itu untuk anak-anak Indonesia."

"Beliau mau berkorban, mau naik sebagai presiden setelah kejadian 98 itu 'kan risiko yang besar. Kalau bukan orang yang pemberani dan berkorban buat bangsa itu tidak gampang. Bebannya sangat besar dan beliau berani mengambil tanggung jawab itu, dia sangat cinta sama bangsanya," pungkas Filiana.

Baca juga: BJ Habibie: Sang Visioner Romantis

Sosok teladan bangsa

Kepada DW Indonesia, Perhimpunan Alumni Jerman (PAJ) menyebut Habibie sebagai teknokrat intelektual sekaligus inspirator yang selalu memberikan motivasi untuk seluruh rakyat Indonesia. Habibie dikenal dengan karakternya yang pekerja keras dan cerdas, disiplin, berkomitmen tinggi, bertanggung jawab, serta menjunjung tinggi asas kejujuran. Ini menjadikannya sosok teladan tidak hanya sebagai ayah, suami, kakek, namun juga pemimpin bangsa.

Kerja sama yang telah terbina antara Indonesia dan Jerman pun harus terus dilanjutkan. "Legasi terkait industri penerbangan, Mahkamah Konstitusi, demokrasi, hubungan politik luar negeri serta legasi lainnya harus tetap berjalan,” jelas Erlinda, Humas Perhimpunan Alumni Jerman.