BJ Habibie Meninggal Karena Gagal Jantung
- Instagram/@Habibiecenter
VIVA – Kabar duka kini menyelimuti seluruh rakyat Indonesia. Presiden Ketiga Republik Indonesia, Bacharuddin Jusuf Habibie (BJ Habibie) meninggal dunia pada Rabu, 11 September 2019 di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto
Kabar ini juga dibenarkan oleh Thareq Kemal Habibie. Ia mengungkapkan sebab bahwa sang ayah meninggal dunia, lantaran usianya yang memang usianya yang telah cukup tua.Â
"Kemarin saya katakan bahwa gagal jantung yang mengakibatkan penurunan itu, kalau memang organ-organ itu degenerasi melemah, menjadi tidak kuat lagi, maka tadi jam 18 lebih lima, jantungnya dengan sendiri menyerah," kata Thareq di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta Pusat.
Thareq juga mengungkapkan bahwa sebelumnya ia terus menemani mendiang sang ayah saat dirawat di RSPAD Gatot Subroto. Hingga akhirnya pada 11 September 2019 jam 18 lebih lima, presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie, sudah meninggal.Â
"Tim dokter sudah membuat tempat terbaiknya, tidak ada yang bisa dibuat apa-apa lagi mohon doanya, terima kasih, mohon pengertian bahwa kami dalam keadaan berduka. terima kasih terima kasih banyak," kata Thareq.Â
Sejak beberapa hari lalu Habibie memang tengah dirawat intensif di Rumah Sakit Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Subroto. Hal itu dilakukan setelah kesehatannya dikabarkan menurun dalam beberapa hari terakhir.
Hingga kini masih belum diketahui sebab Habibie dirawat. Sekretaris Pribadi BJ Habibie, Rubijanto hanya menuturkan, sesuai petunjuk Tim Dokter Kepresidenen, agar beliau mendapat perawatan optimal dan dapat istirahat penuh.
Bahkan Pemerintah sempat menyiagakan 44 dokter yang terdiri dari dokter ahli di berbagai bidang dari ahli otak sampai jantung, untuk memantau kondisi kesehatan BJ Habibie.
Meski demikian  pada Maret 2018, pria berusia 83 tahun itu juga sempat dirawat di klinik Starnberg di Munich, Jerman, setelah mengalami kebocoran klep jantung. Penyakit ini mirip dengan sakit yang dialami istrinya Ainun Habibie.