Diduga Terima Suap US$2,9 juta, Bekas Bos Petral Jadi Tersangka KPK

Wakil Ketua KPK, Laode M Syarif
Sumber :
  • VIVA/Syaefullah

VIVA – Mantan Direktur Utama Pertamina Energy Trading Ltd (Petral) Bambang Irianto ditetapkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai tersangka kasus dugaan korupsi di sektor minyak dan gas atau migas. Bambang sempat menjadi bos Petral sebelum dilakukan pergantian pada anak usaha Pertamina di bidang perdagangan minyak itu pada 2015 lalu.

Menaker Apresiasi Pertamina Terapkan Model Terbaik Penerapan Hubungan industrial

Namun Bambang dijadikan tersangka dugaan korupsi perdagangan minyak mentah dan produk kilang atas statusnya sebagai Managing Director Pertamina Energy Service Pt. Ltd (PES) periode 2009 sampai 2013.  

"KPK menetapkan satu orang sebagai tersangka, yakni BTO (Bambang Irianto), Managing Director Pertamina Energy Service Pte Ltd periode 2009-2013," kata Ketua KPK Laode M Syarif di Jakarta, Selasa, 10 September 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.

Pengawasan Aset Kripto Beralih Mulai 10 Januari 2025, Intip Persiapan OJK

Bambang diduga telah menerima suap sebesar US$2,9 juta dari Kernel Oil selama periode 2010-2013 atas bantuannya mengamankan jatah alokasi kargo Kernel Oil dalam tender pengadaan atau penjualan minyak mentah atau produk kilang. Uang tersebut masuk ke rekening perusahaan yang didirikannya, yakni SIAM Group Holding Ltd di British Virgin Island.

"Tersangka BTO melalui rekening perusahaan SIAM yang diduga menerima uang US$2,9 juta atas bantuan yang diberikannya kepada pihak Kernel Oil terkait kegiatan perdagangan produk kilang dan minyak mentah kepada PES/Pertamina di Singapura," tutur dia.  

Tidak Bisa Penuhi Panggilan KPK Hari Ini, Hasto Kristiyanto Minta Dijadwal Ulang

Karena dugaan suap itu, Bambang dianggap melanggar pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b subsider Pasal 11 UU Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU Nomor 20 Tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi.

Kepala Ekonom Bank Permata, Josua Pardede

Dari Pendanaan hingga Pengaruh China, Ekonom Beberkan Untung-Rugi RI Gabung BRICS

Keuntungan Indonesia bergabung dengan BRICS disebut dapat membantu pemerintahan Prabowo Subianto.

img_title
VIVA.co.id
8 Januari 2025