Logo timesindonesia

NU Belanda Siap Jihad Jika UU KPK Direvisi

Ketua Tanfidziyah PCINU Belanda, Muhammad Latif Fauzi bersama jajaranya saat melakukan serangkain kegiatan di Kantor PBNU (FOTO: PCINUi for TIMES Indonesia)
Ketua Tanfidziyah PCINU Belanda, Muhammad Latif Fauzi bersama jajaranya saat melakukan serangkain kegiatan di Kantor PBNU (FOTO: PCINUi for TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

3. Kami juga mencermati peran penting KPK selama ini dalam mencegah dan melakukan penindakan terhadap korupsi di bidang sumber daya alam. Triliunan rupiah telah diselamatkan KPK dari penanganan kasus korupsi di bidang sumber daya alam. Keterlibatan aktif KPK dalam penanganan kasus korupsi sumber daya alam sekaligus melindungi kedaulatan negara dari perampokan oleh koruptor, serta berperan penting dalam menjaga kelestarian dan keberlanjutan lingkungan hidup.

4. Kami mencermati bahwa perjalanan dua dekade reformasi selama ini justru semakin mengarah pada kian dalamnya ketimpangan kesejahteraan, termasuk dalam bentuk ketimpangan penguasaan tanah dan sumber daya alam lainnya. 

Ketimpangan semacam ini terjadi karena antara lain karena korupsi perijinan di bidang sumber daya alam masih marak hingga saat ini, dan karena itu peran KPK sangatlah dibutuhkan.

5. Mencermati isi dari usulan perubahan UU KPK, kami mengkhawatirkan rencana perubahan UU KPK akan membuat KPK mati suri dan tidak lagi memiliki taji dalam mengatasi tindak pidana korupsi di Indonesia yang masif. Kami juga menilai bahwa rencana perubahan UU KPK yang tergesa-gesa tidak sejalan dengan prosedur pembuatan peraturan perundang-undangan yang harus dilakukan dengan prinsip terbuka, partisipatif, dan kejelasan tujuan sebagaimana diatur dalam UU No. 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan.

6. Nahdlatul Ulama sebagai organisasi umat Islam merasa terpanggil untuk terlibat dalam upaya pemberantasan korupsi. Hal ini kemudian dikristalisasi dengan melakukan kajian yang telah dipublikasikan dengan judul ‘Jihad Nahdlatul Ulama Melawan Korupsi‘  dan menyusun Agenda Nahdlatul Ulama untuk Pencegahan Korupsi, salah satunya adalah:

Mendorong negara untuk sungguh-sungguh [1] memperkuat lembaga penanggulangan korupsi, seperti KPK, agar efektif, efisien, dan maksimal dalam memberantas tindak pidana korupsi hingga ke akar-akarnya, [2] melindungi dan memperkuat semua pihak yang melaksanakan jihad melawan korupsi, dan [3] menghentikan praktik kriminalisasi terhadap pegiat antikorupsi.