Hai Milenial, Najwa Shibab Bilang Emang Kenapa Kalau Media Gak Netral?
- VIVA/M Ali Wafa
VIVA – Siapa yang tidak mengenal Najwa Shihab? Pembawa acara berita sekaligus founder dari Narasi TV ini selalu lantang menyuarakan kepentingan publik. Pun, saat dia menjadi salah satu pembicara di acara Indonesia Writers Festival 2019 di Universitas Multimedia Nusantara, Tangerang Selatan, Jumat 6 September 2019.
Kala itu, publik dibuat terdiam kala Najwa Shihab membalikkan pertanyaan mahasiswa yang ditujukan padanya. Salah seorang mahasiswa bertanya mengenai sikap milenial yang kian ragu pada media, karena kebanyakan media tidak netral dan cenderung berpihak.
"Memangnya kenapa kalau gak netral? Saya gak netral, saya berpihak, tapi saya independen. Netral itu tidak berpihak ke mana pun, ke siapa pun. Kalau independen itu tidak ada kepentingan apa pun, kecuali kepentingan publik dan kebenaran," jawab Najwa lantang.
Baca juga kuy:Â Kisruh Kasus Franda-Zylvechia, Ini Bahaya Posting Nama Anak di Medsos
Menurut Nana, sapaan akrab Najwa Shihab, justru kita harus menunjukkan keberpihakan. Kunci kaidah jurnalisme adalah fakta dan verifikasi, itu yang membedakan berita jurnalisme dengan propaganda. Tapi bukan berarti jika menunjukkan keberpihakan, lantas jadi tidak independen.
"Saya kasih contoh konkret ketika Mata Najwa melakukan seri 'PSSI Bisa Apa?' Ketika kita mengkritisi PSSI habis-habisan. Apakah saya di situ netral? Oh, saya gak netral. PSSI gak mau dateng silakan, gak usah dateng saya undang polisi. Mata Najwa di bilang ini itu gak papa, tapi saya independen," kata dia.
Najwa Shibab melontarkan pernyataan, dia tidak punya kepentingan apapun di situ. Ia pun tidak akan mau jika ditunjuk sebagai ketua PSSI, tidak memihak klub bola mana pun dan tidak peduli siapa yang menang. “Yang saya peduli adalah sepakbola kita bersih dan mafia kita usir dari lapangan," ujar Nana dengan penuh semangat.
Tak cukup cover both side
Putri dari Muhammad Quraish Shihab ini kembali menegaskan, media justru harus menunjukkan independensi yaitu berpihak pada kebenaran dan kepentingan rakyat.
"Saya terkadang mendengar, yang penting cover booth side. Kalau itu cover booth side artinya hanya mengutip apa kata cebong, apa kata kampret dan menyajikannya tanpa konteks sama sekali, itu bukan cover booth side tapi penipuan, karena tidak memberikan konteks seperti apa yang tadi dikatakan, " katanya.
Najwa memberikan pesan kepada anak muda supaya jangan mau main aman dan netral. Milenial harus tunjukkan sikap, jangan diam, tunjukkan keberpihakan, kritis, dan bersuara.
"Karena sekali lagi itu bukan berarti kita netral yang penting kanan kiri oke, no! You have say for something, atau kalau enggak, you're nothing at all," ujarnya.