Obat Nyamuk sampai Jus Dipakai Aulia Kesuma Habisi Suami dan Anak Tiri
- Dok Humas Polda Metro
VIVA – Aulia Kesuma telah ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan suami dan anak tirinya, Edi Chandra Purnama atau Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana alias Dana (23). Alasan Aulia membunuh Pupung dan Dana karena terlilit utang.
Karena utang sebesar Rp10 miliar sudah jatuh tempo, akhirnya istri muda Pupung itu gelap mata. Dia menyewa pembunuh bayaran untuk menghabisi suami dan putranya. Setelah itu, Aulia membakar jenazah Pupung dan Dana di dalam mobil di wilayah Sukabumi, Jawa Barat pada Minggu, 25 Agustus 2019.
Aulia akhirnya ditangkap dan ditetapkan sebagai tersangka pembunuhan sadis tersebut dibantu pembunuh bayaran dan keponakannya, Geovanni Kelvin. Hari ini, Kamis, 5 September 2019, Aulia melakukan 58 adegan dalam reka ulang kasus pembunuhan dan pembakaran suami dan anak tirinya.
"Tadi penyidik sudah merencanakan ada 58 adegan," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Argo Yuwono di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan, Kamis, 5 September 2019, seperti dikutip dari VIVAnews.
Dia bilang, sebanyak 26 adegan dilakukan di lantai 20 Apartemen Kalibata City. Di apartemen Geovanni itu, mereka menyusun rencana untuk menghabisi Pupung dan putranya. Sedangkan adegan sisanya dilakukan di rumah Pupung di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Menurutnya, di apartemen tersebut, Aulia bertemu dengan pembunuh bayaran. Dia juga sempat membeli obat tidur Valdes sebanyak 30 di Apotek Century.
Setelah itu, Aulia membeli korek api dan obat nyamuk di sebuah toko di Jalan Pengadegan Selatan III. Korek dan obat nyamuk itu rencananya digunakan untuk membakar rumah suaminya setelah dihabisi.
Sementara di minimarket, Aulia membeli kopi, handuk, jus yang digunakan untuk dicampur dengan obat tidur untuk Pupung dan Dana. Aulia pun sempat mengambil uang Rp5 juta untuk diserahkan kepada kedua eksekutornya.
Dalam reka adegan juga terungkap aksinya membakar dua korban di dalam mobil untuk menghilangkan jejak adalah saran dari para eksekutornya. Adapun eksekutor yang menghabisi nyawa Pupung dan Dana, yakni Kusmawanto Agus dan Muhammad Nur Sahid.
Mereka tertarik menerima tawaran itu karena diiming-imingi uang sebesar Rp500 juta untuk membunuh korban. Setelah pembunuhan dilakukan, Aulia mengaku lega karena dua rumah milik suaminya menjadi miliknya. Dengan begitu, rumah tersebut bisa disita bank untuk membayar utang.
"Jujur maksudnya lega. Saya sempat mengucap Alhamdulillah. Dalam hati saya lepas dari utang saya yang begitu menghimpit saya. Rp200 juta per bulan itu cari dari mana?" ucap Aulia, beberapa waktu lalu.