Logo timesindonesia

Lokasi KKN Desa Penari Bukan di Desa Wonoboyo Bondowoso

Salah satu akses menuju Desa Wonoboyo Kecamatan Klabang Bondowoso, tampak hutan di kanan kiri jalan (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Salah satu akses menuju Desa Wonoboyo Kecamatan Klabang Bondowoso, tampak hutan di kanan kiri jalan (FOTO: Moh Bahri/TIMES Indonesia)
Sumber :
  • timesindonesia

Cerita horor KKN Desa Penari jadi trending topic beberapa pekan terakhir. Bahkan banyak yang menulusuri keberadaan tempat dalam cerita itu. Penelusuran dilakukan berdasarkan cerita yang ditulis akun Twitter anonim @simpleM81378523.

Namun sampai saat ini, belum diketahui secara pasti dimana latar tempat cerita horor tersebut.

Awal cerita ini viral, berdasarkan petunjuk dalam cerita yaitu Kota ‘B’. Banyak yang menduga bahwa lokasi tersebut ada di Banyuwangi tepatnya di Kentangan, Bayu, Songgon, Banyuwangi, Jawa Timur.

Namun pemilik Akun Twitter @simpleM81378523 mengklarifikasi bahwa dugaan tersebut tidak benar. Kemudian muncul dugaan bahwa kota B dalam cerita itu adalah Bondowoso.

Berdasarkan petunjuk di cerita ‘KKN Desa Penari’ yang ditulis SimpleMan, banyak yang menduga Kabupaten 'B' adalah Bondowoso, Kecamatan 'K' adalah Klabang dan desa 'W' adalah Wonoboyo.

Dari kesamaan huruf banyak kalangan semakin yakin bahwa lokasinya adalah Desa Wonoboyo, Kecamatan Klabang, Bondowoso Jawa Timur.

Times Indonesia melakukan penulusuran ke Desa Wonoboyo, Klabang Kabupaten Bondowoso. Saat memasuki Desa Wonoboyo, para pengunjung harus melewati  Gapura dengan tulisan ‘Selamat Datang di Desa Wonoboyo’. Tak seperti dalam cerita, jalan di desa tersebut tampak sudah beraspal.

Memang, di sepanjang jalan menuju Desa Wonoboyo penuh dengan pohon-pohon besar sehingga ketika dilihat di kamera, persis seperti foto cover cerita ‘KKN Desa Penari’ yang viral di media sosial.

Berdasarkan pantauan di lokasi, akses menuju Desa Wonoboyo tidak harus menelusuri jalan setapak yang hanya bisa dilalui oleh motor, sebagaimana yang ada dalam cerita yang beredar di media sosial.

Bahkan jalan menuju desa bisa ditempuh dengan kendaraan roda empat. Namun, karena latar waktu cerita ‘KKN Desa Penari’ itu terjadi 2009 konfirmasi ke pihak Kepala Desa Wonoboyo dilakukan.

Kepala Desa Wonoboyo, Hj. Tubaini mengatakan bahwa banyak fakta-fakta di Desa Wonoboyo yang sama sekali tidak ada dalam cerita horor ‘KKN Desa Penari’ itu.

Misalnya mulai dari tidak ada akses listrik. Bahkan di desa tersebut tidak ada nisan kuburan yang ditutupi kain hitam.

Tubaini menjelaskan bahwa keberadaan pemandian tidak ditemukan di desa yang berbatasan langsung dengan Kabupaten Situbondo itu.

"Tidak ada kuburan di sini yang ditutupi pakai kain. Listrik sudah masuk sini sejak tahun 1996 dan rampung kira-kira pada 1998," paparnya.

Menurutnya, di Desa Wonoboyo juga tidak ada hutan yang berawalan 'D'. Karena itulah Tubaini menganggap Desa Wonoboyo sebagai lokasi kisah horor itu hanya menebak saja.

"Katanya dicerita itu tidak ada persawahan, di sini banyak sawah. Bahkan mata pencaharian warga adalah bertani dan beternak sapi," tambahnya.

Sementara Desa Wonoboyo yang terdiri dari lima dusun  tidak ada satupun dusun yang punya aura mistis. Desa Wonoboyo justru menyajikan pemandangan alam yang indah. Di desa ini terdapat wisata Cafe Gunung, yakni wisata desa yang menyuguhkan pemandangan alam dari atas bukit.

"Di sini tidak ada aura mistis. Bahkan, karena menurut kami di sini indah, kami membuat wisata desa," jelasnya.

Sementara Camat Klabang, Rian Hidayat mengatakan, bahwa pada tahun 2009 di Desa Wonoboyo tidak ada kedatangan mahasiswa KKN.

"Sudah saya tanyakan, termasuk kepada mantan kades di sini, bahwa sejak tahun 2000 tidak ada mahasiswa KKN,” jelasnya.

Rian Hidayat membantah bahwa certia KKN Desa Penari itu, berlokasi di Desa Wonoboyo Kecamatan Klabang Bondowoso.