5 Pengakuan Mengejutkan Aulia yang Tega Habisi Suami dan Anak Tiri

Aulia Kesuma (seragam biru)
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Aulia Kesuma menjadi tersangka pembunuhan Edi Chandra Purnama alias Pupung Sadili (54) dan M. Adi Pradana (23). Dia menyewa pembunuh bayaran untuk menghilangkan nyawa suami dan anak tirinya tersebut.

Kebakaran di Mal GI dari Restoran Gyu-Kaku, Satu Orang Dilarikan ke Rumah Sakit

Alasannya membunuh suami dan anak tirinya dengan cara diracun dan dibakar karena masalah utang. Aulia terlilit utang mencapai Rp10 miliar karena usaha restoran yang dijalankannya bangkrut dan menyisakan utang di bank, tapi suaminya tak mau membantu melunasi sehingga membunuh menjadi jalan keluar bagi Aulia.

Aulia mengaku terpaksa membunuh karena pembayaran utangnya sudah jatuh tempo. Dan jika dua rumah milik Edi disita, Aulia takut suaminya itu akan sangat marah kepadanya. "Karena saya sudah dikejar waktu banget karena kalau Pak Edi tahu rumahnya bakal disita, itu benar-benar (marah)," katanya, seperti dikutip dari VIVAnews.

Mal Grand Indonesia Kebakaran, Sumber dari Restoran di Lantai 3

Berikut ini beberapa pengakuan mengejutkan Aulia yang tega membunuh suami dan anaknya:

Rencanakan pembunuhan sejak Lebaran

Sadis! Jenderal TNI Sebut AKP Dadang Seperti Sudah Biasa Hilangkan Nyawa Manusia

Aulia mengaku sudah terlilit utang dan kondisi keuangannya sudah sekarat, tapi sang suami menolak membantu melunasi utangnya dengan menjual dua rumah miliknya. Bahkan, dia sudah sangat putus asa karena tak bisa melunasi utangnya yang saat itu akan segera jatuh tempo.

“Itu sejak waktu Lebaran saya sudah enggak kuat karena itu uang sudah benar-benar habis. Jadi, sisa uang bank itu, Pak Edi ngerasa saya masih ada (uang)," katanya di Markas Polda Metro Jaya, Selasa, 3 September 2019.

Utang bank Rp10 miliar

Berdasarkan pengakuan Aulia, pinjaman uang sebesar Rp10 miliar itu digunakan untuk usaha restoran yang merupakan keinginan sang suami. Namun pinjaman tersebut menggunakan namanya karena nama suaminya, sudah masuk daftar hitam perbankan.

Utang tersebut dipinjam pada 2013 dari Bank Mandiri sebesar Rp700 juta. Namun karena restoran itu bangkrut, Aulia membuka usaha warteg di kawasan Blok M.  

Sayangnya utangnya di Mandiri membengkak karena bunga menjadi Rp1,3 miliar. Akhirnya, karena tak bisa membayar, dia meminjam uang ke International Finance sebesar Rp2,5 miliar, namun habis untuk membayar bunga.

"Setelah itu, pindah ke MMC, setelah ke MMC enggak bisa bayar juga karena sudah enggak ada penghasilan," ujarnya.

Lega setelah suami dan anak tirinya tewas

Aulia mengaku lega setelah suami dan anak tirinya dibunuh. Dengan, tewasnya Edi dan putra tirinya maka dua rumah milik Edi menjadi miliknya. Dengan begitu, rumah tersebut bisa disita bank untuk membayar utang.

"Jujur maksudnya lega. Saya sempat mengucap Alhamdulillah. Dalam hati saya lepas dari utang saya yang begitu menghimpit saya. Rp200 juta per bulan itu cari dari mana?" ucap Aulia.

Putra tiri membencinya

Aulia mengaku bahwa dia adalah sosok yang diinginkan Adi menjadi ibu penggantinya. Tetapi sikapnya berubah drastis seiring berjalannya waktu. Apalagi, setelah putra tirinya itu tersandung kasus narkoba sebanyak tiga kali, sikap putranya semakin tak bersahabat dengannya dan aneh.

Sikap aneh itu, di antaranya mengirimkan pesan singkat berisi ancaman pembunuhan dan memaki adiknya yang merupakan buah pernikahan Aulia dengan Edi. 

Sempat berhubungan intim

Sebelum pembunuhan itu dilakukan, Aulia mengaku sempat melakukan hubungan intim dengan suaminya. Pada Jumat malam, 23 Agustus 2019, sebelum eksekusi dilakukan, dia lebih dulu memenuhi hasrat seks suaminya.

Biasanya mereka melakukan hubungan suami istri tiga kali sepekan dan dilakukan pada pagi hari. Awalnya, Edi enggan melakukan hubungan seks pada malam itu, namun karena Aulia bilang pada Sabtu pagi, 24 Agustus 2019 tidak bisa maka akhirnya Edi pun mau melakukannya.

Usai berhubungan intim, Edi ke luar kamar dan memberi makan ikan, lalu menonton televisi dan main handphone. Aulia juga membuatkan jus yang dicampur dengan obat tidur dan setelah menunggu beberapa waktu, akhirnya efek obat itu bereaksi. Saat itulah, Edi dihabisi oleh orang bayaran Aulia.

Ilustrasi UMKM

Universitas Mercu Buana Dorong UMKM Naik Kelas Lewat Sertifikasi dan Branding

Program ini merupakan bagian Hibah Kedaireka, sebuah inisiatif dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi yang mendukung kolaborasi perguruan tinggi.

img_title
VIVA.co.id
29 November 2024