Pangdam Cenderawasih Dicopot, Berkaitan dengan Rusuh di Papua?
- VIVA / Bayu Januar
VIVA – Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengambil sikap atas kejadian rusuh yang terjadi di Papua dan Papua Barat dua pekan belakangan ini. Akibat kerusuhan tersebut, ia mencopot anak buahnya.
Surat keputusan Panglima bernomor Kep/872.a/VIII/2019, memutuskan untuk memberhentikan Pangdam Cenderawasih. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Mayjen Sisriadi membenarkan adanya penghentian tersebut. "Ya benar, surat penghentian jabatan Pangdam," ujar Sisriadi dilansir dari laman VIVAnews, Senin, 2 September 2019.
Ada dua alasan pertimbangan utama Panglima TNI dalam proses penggantian pejabat Pangdam XVII/Cendrawasih.
Pertama, adalah pertimbangan faktor external, yang meliputi analisa perkembangan lingkungan strategis bidang pertahanan.
"Arahan Presiden untuk menggunakan pendekatan komprehensif, antara lain dengan pendekatan kultural," kata Sisriadi.
Kedua, pertimbangan faktor internal, meliputi pejabat Pangdam XVII/Cendrawasih yang baru, memiliki catatan pengalaman tugas yang baik.
"Pejabat Pangdam XVII/Cendrawasih yang baru adalah salah satu Perwira Tinggi TNI terbaik yang berasal dari Papua, yang dipercaya mampu melakukan pendekatan komprehensif dalam mengatasi masalah di Papua," katanya.
Sebelumnya, Surat keputusan Panglima bernomor Kep/872.a/VIII/2019, memutuskan untuk memberhentikan Pangdam Cenderawasih. Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Tentara Nasional Indonesia (TNI) Brigjen Sisriadi membenarkan adanya penghentian tersebut. "Ya benar, surat penghentian jabatan Pangdam," ujar Sisriadi.