Jemaah Hilang di Muzdalifah Diduga Mengalami Disorientasi

Tapsirin Wajat Ratam (81), jemaah haji asal Palembang yang hilang di Mekah.
Sumber :
  • istimewa/ Sadam Maulana

VIVA – Berbagai upaya masih terus dilakukan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi untuk mencari jemaah haji Kloter 11 asal Palembang, Tapsirin Wajat Ratam (82), yang sampai hari ini belum diketahui keberadaannya. 

Kemenag Mulai Seleksi Maskapai untuk Transportasi Udara Jemaah Haji 2025

Tapsirin diketahui terpisah dari rombongan saat jemaah haji masih melaksanakan puncak haji mabit di Muzdalifah pada 9 Zulhijah 1440/10 Agustus 2019. Ia minta izin ke rombongan untuk pergi ke toilet, namun setelah lama ditunggu Tapsirin tak kunjung datang. 

Kepala Satuan Operasi Armuzna (Arafah, Mina dan Muzdalifah), Jaetul Muchlis, mengatakan berdasarkan keterangan istri Tapsirin, Sutirah, suaminya dalam kondisi fisik sehat meski usianya sudah 82 tahun. 

Menag Sebut Arab Saudi Siap Beri Perhatian Khusus Jemaah Haji Indonesia

"Saya koordinasi ke pihak kesehatan kita, KKHI di Mekah, tidak ada rekam jejak beliau menggunakan fasilitas kesehatan. Cuma dengan usia 82 tahun, kondisi Muzdalifah banyak orang, bisa disorientasi. Dari anaknya memang ada sedikit demensia atau disorientasi," kata Jaetul Muchlis saat ditemui di kawasan Muzdalifah, Sabtu, 31 Agustus 2019. 

Jaetul bersama timnya masih terus melakukan pencarian sembari berkoordinasi dengan pihak berwajib di Arab Saudi. Ia optimis dapat menemukan Tapsirin dalam kondisi hidup. Bahkan, setelah Mekah dinyatakan clear dari jemaah haji Indonesia, pihaknya akan melakukan sweeping lagi. 

DPR Usul Perlu Ada Area Khusus Jemaah Haji dan Umroh di Bandara Soetta

"Kami masih berharap, dan mohon doa semua pihak. Semoga ada titik terang," ujar pria yang juga perwira menengah TNI AU.

Jaetul meyakinkan pihak keluarga bahwa PPIH Arab Saudi terus melakukan pencarian hingga hasil yang maksimal. Sekecil apapun petunjuk akan dikembangkan, pencarian akan diperluas dan dilakukan berulang.

"Maka saya berharap keluarga tetap berdoa supaya diberikan yang terbaik dan petugas diberikan kekuatan. Mudah-mudahan ada hikmah luar biasa. Sehingga PPIH sampai akhir penugasan tetap memiliki tanggungjawab moral penuh untuk mencari jemaah pisah rombongan," ungkapnya.

Sebelumnya, Rodi, anak Tapsirin, mengatakan ayahnya terpisah saat hendak ke toilet. Ketika itu rombongan tengah berada di dalam bus, namun Tapsirin hendak buang air. Sehingga diantarkan istrinya ke toilet.

"Berdasarkan cerita ibu, saat di Muzdalifah bapak minta diantarkan ke toilet. Setelah mengantarkan ibu langsung ke bus, karena jaraknya dekat. Setelah ditunggu sekian lama, bapak tidak juga kembali," kata Rodi, Jum’at 30 Agustus 2019.

Merasa khawatir, Sutirah lalu kembali ke toilet untuk menemui suaminya. Sayangnya, Tapsirin ketika ditemui sudah tidak ada lagi di toilet. Rasa penyesalan tidak bisa lepas dari Sutirah. Apalagi setelah hampir tiga pekan menghilang, Tapsirin belum juga ditemukan.  "Ada sebuah penyeselan, kenapa waktu itu harus ditinggal. Kalau tahu kan ditungguin saja," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya