2 Perwira Intelijen Indonesia Resmi Naik Pangkat

Aksi Satuan Gabungan Elite TNI Anti Teror.
Sumber :
  • VIVA.co.id/Ahmad Rizaluddin

VIVA – Markas Besar Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia sama-sama mengeluarkan surat perintah kenaikan pangkat tertanggal 28 Agustus 2019.

Dankormar Hadiri Peringatan HUT Ke-5 Pasukan Elite Koopssus TNI

Sebanyak 25 perwira tinggi TNI menerima kenaikan pangkat berdasarkan Surat Perintah Panglima TNI Nomor: Sprin/2160/VIII/2019, serta 10 perwira tinggi Polri juga mendapat kenaikan pangkat melalui Surat Telegram Kapolri Nomor: STR/532//VIII/KEP/2019.

Dari total 35 perwira tinggi TNI/Polri yang menerima kenaikan pangkat, yang menjadi perhatian adalah Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Komisaris Jenderal Polisi Dharma Pongrekun dan Mayor Jenderal TNI Rochadi, yang menjabat komandan Pasukan Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopssus TNI).

Nyali Besar Jenderal Bintang Tiga Berdarah Kopassus TNI AD Tembus Daerah Rawan Homeyo Papua

Mari kita telusuri jejak karir kedua perwira ahli intelijen terbaik Indonesia ini, berdasarkan data yang diolah VIVA, Minggu, 1 September 2019:

Komisaris Jenderal Polisi Dharma Pongrekun

Gerakan Senyap Prajurit Koopsus TNI Berhasil Bebaskan 2 WNA yang Disandera Teroris di Bandung

 Wakil Kepala Badan Siber dan Sandi Negara, Komjen Pol Dharma Pongrekun.

Mantan Dirtipidnarkoba Bareskrim Polri itu resmi menyandang bintang tiga di pundaknya. Usai dilantik Kapolri Jenderal Tito Karnavian, ia mengaku bersyukur atas amanah yang diberikannya selama ini.

Jabatan terakhir Dharma adalah deputi bidang Identifikasi dan Deteksi BSSN. Ia bergabung dengan lembaga intelijen siber ini pada 25 Mei 2018. Pria lulusan terbaik Akpol 1988 tersebut memiliki pengalaman di bidang reserse.

Adapun, pria kelahiran Palu, 12 Januari 1966 ini dilantik sebagai wakil kepala BSSN pada 17 Juli 2019. Bukan itu saja.

Dharma juga tercatat memegang gelar Magister Manajemen dari Universitas Bhayangkara pada 2002 dan Magister Hukum dari Universitas Gadjah Mada (UGM) di 2005.

Dalam mengemban amanah, Dharma mengatakan bahwa perilaku sesuai falsafah Pancasila tidak hanya dilakukan di kehidupan sehari-hari tetapi juga di dunia maya.

Ia pun mengingatkan jika berperilaku tanpa memegang falsafah Pancasila akan menjadikan sesama masyarakat saling membenci.

Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dibentuk pada 2017. Lembaga ini langsung bertanggung jawab kepada presiden.

Saat ini Kepala BSSN dijabat oleh Hinsa Siburian menggantikan Djoko Setiadi. Ia merupakan pensiunan TNI-AD dengan pangkat terakhir wakil KSAD. Hinsa juga pernah menjabat sebagai pangdam Cendrawasih di Papua.

Mayor Jenderal TNI Rochadi

Komandan Komando Operasi Khusus TNI Brigjen Rochadi

Pria kelahiran Jakarta 1 Juni 1962 itu resmi menyandang gelar bintang dua di pundaknya. Sebelum menjabat komandan Koopssus TNI, Rochadi menempati posisi sebagai Direktur A Badan Intelijen Strategis TNI sejak November 2018 sampai Juli 2019.

Ia pernah menduduki jabatan sebagai Komandan Pusat Pendidikan Teritorial (Danpusdikter) Pusterad, pada 2016. Rochadi menempuh pendidikan di Akademi Militer pada 1986, kemudian di tahun yang sama, dirinya melanjutkan Kursus Dasar Kecabangan Infantri (Sussarcab If).

Ia memulai kariernya sebagai Danton Kopassus pada tahun 1986. Rochadi dibesarkan di lingkungan Grup 5 Kopassus yang saat ini dikenal sebagai Satuan 81 Kopassus. Dia menjabat sampai komandan batalyon.

Pada 1991, Rochadi melanjutkan Kursus Lanjutan Perwira I (Suslapa I), dan empat tahun kemudian, melanjutkan Suslapa II. Selama kariernya, Rochadi mengalami banyak penugasan di korps baret merah tersebut.

Komando Operasi Khusus Tentara Nasional Indonesia (Koopssus TNI) diresmikan di Mabes TNI Cilangkap, Selasa, 30 Juli 2019. Pasukan ini memiliki keahlian khusus yang ditonjolkan untuk menjalankan tugasnya terutama memberantas aksi terorisme.

Koopssus TNI gabungan dari tiga matra TNI, yaitu Sat-81 Gultor Kopassus TNI AD, Detasemen Jalamangkara Marinir TNI AL, dan Satbravo-90 Komando Pasukan Khas TNI AU.

Satuan ini merupakan kelanjutan dari Satuan Koopsusgab yang sebelumnya dibentuk mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Moeldoko. Di mana awal pembentukannya terjadi pada 2015.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya