Kronologi Hilangnya Jemaah Haji Asal Palembang di Muzdalifah

Maktab 54 di Muzdalifah, lokasi terakhir Tapsirin sebelum dilaporkan hilang
Sumber :
  • VIVA/Dedy Priatmojo

VIVA – Jemaah haji Kloter 11 asal Palembang, Tapsirin Wajat Ratam (82) sampai hari ini belum diketahui keberadaannya. Ia terpisah dari rombongan saat jemaah haji masih melaksanakan puncak haji mabit di Muzdalifah pada 9 Zulhijah 1440/10 Agustus 2019.

Kemenag Mulai Seleksi Maskapai untuk Transportasi Udara Jemaah Haji 2025

Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi masih berupaya melakukan pencarian terhadap Tapsirin. Sampai hari ini, pencarian masih terus dilakukan dengan melibatkan seluruh personil PPIH dan juga otoritas keamanan Arab Saudi.

"Pak Tapsirin terpisah di sini (Maktab 54 Toilet Nomor 9 di Muzdalifah), pada 9 Zulhijjah pukul 23.00 Was," kata Kepala Satuan Operasi Arafah, Mina dan Muzdalifah (Kasatop Armuzna), Jaetul Muchlis saat ditemui di kawasan Muzdalifah, Mekah Arab Saudi, Sabtu, 31 Agustus 2019.

Menag Sebut Arab Saudi Siap Beri Perhatian Khusus Jemaah Haji Indonesia

Menurut Jaetul, saat itu Tapsirin minta izin kepada rombongan untuk pergi ke toilet. Namun saat ditunggu tak kunjung kembali, rombongan akhirnya bergerak dari Muzdalifah menuju Mina dengan bus. "Rombongannya memprediksi ikut rombongan lainnya. Semua berangkat ke Mina," ujar Jaetul.

"Dan bisa kita pastikan, saya terakhir keluar Muzdalifah jam 8.30 pagi, kami sudah sweeping tidak ada jemaah yang tertinggal. Mudzalifah clear," imbuhnya.

DPR Usul Perlu Ada Area Khusus Jemaah Haji dan Umroh di Bandara Soetta

Setelah puncak haji selesai (usai nafar tsani), Tapsirin belum juga kembali ke rombongan. Petugas kloter dan rombongan itu sendiri melakukan pencarian dan penyisiran di maktab-maktab di Mina, mulai dari maktab 50 sampai 60. Belum diketahui keberadaannya. Maka melapor ke Satuan Tugas Mina. 

"Saya informasikan ke seluruh satuan Armuzna. Mulai dari Mina, pos stationer 11 titik di Mina, kemudian diinformasikan ke tim Haramain. Karena boleh jadi beliau mengikuti arus pergerakan jemaah pada saat itu. Karena pada 10 Zulhijah ada jemaah yang Tawaf Ifadah," ungkapnya.

Maktab 54 di Muzdalifah, lokasi terakhir Tapsirin sebelum dilaporkan hilang

Foto: Toilet Nomor 9 di Maktab 54, terakhir kali Tapsirin berada sebelum hilang

Jaetul mengaku sudah mengerahkan tim dan petugas haji untuk melacak keberadaan Tapsirin, baik di Masjidil Haram, seluruh sektor Mekah, rumah sakit hingga Kepolisian setempat. Hasilnya sampai berita ini diturunkan masih nihil. 

"Kita tentunya berharap beliau bisa ditemukan kejelasannya, keberadaannya. Saya yakin beliau masih ada, dan masih hidup," kata perwira TNI AU ini.

Sebelumnya, Rodi, anak Tapsirin, mengatakan ayahnya terpisah saat hendak ke toilet. Ketika itu rombongan tengah berada di dalam bus, namun Tapsirin hendak buang air. Sehingga diantarkan istrinya ke toilet.

"Berdasarkan cerita ibu, saat di Muzdalifah bapak minta diantarkan ke toilet. Setelah mengantarkan ibu langsung ke bus, karena jaraknya dekat. Setelah ditunggu sekian lama, bapak tidak juga kembali," kata Rodi, Jum’at 30 Agustus 2019.

Merasa khawatir, Sutirah lalu kembali ke toilet untuk menemui suaminya. Sayangnya, Tapsirin ketika ditemui sudah tidak ada lagi di toilet. Rasa penyesalan tidak bisa lepas dari Sutirah. Apalagi setelah hampir tiga pekan menghilang, Tapsirin belum juga ditemukan.

"Ada sebuah penyeselan, kenapa waktu itu harus ditinggal. Kalau tahu kan ditungguin saja," ungkapnya.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya