Kronologi TNI Temukan Bukti Sejarah Mengejutkan di Rimba Papua

Prajurit TNI Komando Taktis Satgas Pamtas RI-PNG dari Batalyon Infanteri 713
Sumber :
  • Yonif 713 Satya Tama.

VIVA – Pasukan Tentara Nasional Indonesia baru saja menemukan sebuah bukti sejarah panjang kehidupan bangsa. Bukti itu ditemukan di sebuah rimba perbatasan RI dengan Papua Nugini.

Pilkada Mamberamo Tengah Ricuh, Kapolres Rahangnya Kena Panah

Bukti sejarah yang ditemukan berupa patok perbatasan negara zaman dahulu. Patok itu bukan milik Indonesia dan PNG. Tapi milik Inggris dan Belanda.

Bagaimanan bukti sejarah itu bisa ditemukan? Begini ceritanya..

Pilkada Puncak Jaya Ricuh, Massa Pendukung Paslon Saling Panah-40 Rumah Dibakar

Pada Rabu pagi, 22 Agustus 2019, Komando Taktis Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan RI-PNG dari Yonif 713/Satya Tama melakukan patroli rutin di wilayah Skouw, Papua.

Dalam patroli itu ada lima perwira, delapan anggota satgas dan Komandan Satgas Yonif 713/Satya Tama, Mator Inf Dony Gredinand yang terlibat.

Distribusi Logistik Pilkada di 9 Wilayah Papua Hampir Rampung, Dua Kabupaten Pakai Helikopter

Prajurit TNI Komando Taktis Satgas Pamtas RI-PNG dari Batalyon Infanteri 713

Mereka awalnya akan melakukan patroli di sekitra Patok MM 1. Mereka berangka mulai pukul 08:00 WIT dan tiba di Patok MM 1 sekira pukul 11:45 WIT.

Perjalanan ke Patok MM 1 sangat tak mudah. Karena medan menuju lokasi merupakan rimba liar yang terjal. Bahkan prajurit TNI harus menggunakan tali untuk bisa menuruni tebing-tebing jurang.

Setiba di Patok MM 1, mereka beristirahat dan menunaikan ibadah Salat Zuhur. Lalu prajurit TNI memeriksa kondisi Patok MM 1 sekaligus melakukan pembersihan area sekitar patok dari tanaman liar.

Prajurit TNI Komando Taktis Satgas Pamtas RI-PNG dari Batalyon Infanteri 713

Setelah melakukan peninjauan Patok MM 1, secara tak sengaja TNI menemukan sebuah patok perbatasan negara yang dibuat tahun 1930. Tapi buka milik RI atau juga PNG. Di patok itu tertulis nama Inggris dan Belanda.

Komandan Satgas Pamtas, Mayor Inf Dony Gredinand yang turun langsung melakukan patroli memastikan patok kuno itu belum terdaftar dalam data patok perbatasan yang dimiliki Satgas Pamtas RI-PNG.

"Perjalanan ke lokasi memerlukan waktu hampir 3 jam 45 menit, rute perjalanan terjal dan harus menuruni tebing curam dengan tali," kata Mayor Inf Dony seperti dikutip VIVA Indonesia, Jumat 30 Agustus 2019.

Baca: TNI Temukan Bukti Sejarah Mengejutkan di Rimba Papua

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya