#BUBARKANBANSER Ramai di Twitter, Cari Tahu Sejarah Banser Yuk
- VIVA/Lucky Aditya
VIVA – Tanda pagar alias tagar Barisan Ansor Serbaguna Nahdlatul Ulama (Banser atau Banser NU) menjadi trending topic di Twitter sejak kemarin. Pagi ini, tagar #BUBARKANBANSER kembali menjadi trending di Twitter.
Sementara kemarin, tagar #BubarkanBanser bersaing dengan #BanserUntukNegeri. Kedua tagar itu sempat berada pada peringkat teratas di Twitter. Ramainya tagar tersebut tak terlepas dari tujuan tuntutan masyarakat Sorong, Papua Barat kepada pemerintah Indonesia.
Dalam salah satu poinnya, pemerintah Indonesia diminta masyarakat Sorong untuk membubarkan Banser NU. Namun mereka tak menjelaskan apa alasannya.
Banser sendiri merupakan badan otonom NU dari Gerakan Pemuda (GP) Ansor. Dikutip dari nu.or.id, GP Ansor dibentuk oleh KH Abdul Wahab dan para pendukungnya. Awalnya, dia membentuk wadah pemuda Muslim bernama Syubbanul Wathan atau Pemuda Tanah Air pada 1924.
Syubbanul Wathan merupakan cikal bakal berdirinya GP Ansor. Namun sebelum beralih nama jadi GP Ansor, wadah itu sempat bernama Persatuan Pemuda NU (PPNU), Pemuda NU (PNU), dan Anshoru Nahdlatul Oelama (ANO). ANO pun menjadi bagian dari NU, tapi belum tercantum dalam struktur organisasi NU.
Baru pada 24 April 1934 saat Muktamar NU ke-9 di Banyuwangi, Jawa Timur, ANO disahkan menjadi bagian dari pemuda NU. Selanjutnya, ANO Cabang Malang mengembangkan gerakan yang disebut Barisan Ansor Nahdlatul Oelama atau Banoe, yang dalam perkembangan selanjutnya disebut Banser.
Baca juga: Tak Punya Masalah, UAS Salat Hajat dan Beri Buku ke Deddy Corbuzier
Namun pada saat pendudukan Jepang (1945-1949), semua organisasi kepemudaan diberangus termasuk ANO. Baru pada 14 Desember 1949, ANO kembali dibangkitkan dengan nama Gerakan Pemuda Ansor atau GP Ansor. Kelahiran GP Ansor ini berkat ide tokoh ANO Surabaya, Moh, Chusaini Tiway yang disambut positif oleh Menteri Agama RIS saat itu, KH Wachid Hasyim.
Sementara itu, dalam Peraturan Organisasi (PO) Pasal 23, Banser disebut sebagai organisasi yang bersifat keagamaan, kemanusiaan, sosial kemasyarakatan, dan bela negara. Nah, untuk melaksanakan tugas tersebut, Banser punya beberapa satuan khusus, yakni Densus 99 Asmaul Husna, Banser Tanggap Bencana (Bagana), Banser Relawan Kebakaran (Balakar), Banser Relawan Lalulintas (Balantas), Banser Kesehatan (Banser Husada), Banser Maritim (Baritim), dan Banser Protokoler. (tsy)