Wacana Bogor Raya Mencuat Lagi, Ini 6 Faktanya

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil
Sumber :
  • VIVA/Adi Suparman

VIVA – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil irit bicara merespons mencuatnya wacana pencanangan Pemerintah Provinsi Bogor Raya. Mencuatnya isu ini dengan mengedepankan pemisahan sejumlah kabupaten dan kota dari Provinsi Jawa Barat.

Wamendagri Minta Pemda Waspada Kenaikan Harga Komoditas Jelang Nataru

“Kan sudah dibahas,” ujar Ridwan Kamil usai memberi arahan dalam acara Teknologi Tepat Guna (TTG) Tingkat Provinsi Jawa Barat ke-IX Tahun 2019, di Sukabumi, Rabu 21 Agustus 2019 yang dilansir dari laman VIVAnews.

Sejumlah Kepala Daerah pun menyambut baik wacana yang pertama kali dilontarkan Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto. Adapun wilayah dari Provinsi Bogor Raya adalah Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, Kabupaten Sukabumi, Kabupaten Bekasi, Kota Bekasi, Cianjur, Depok, Kota Bogor, Karawang, dan Subang.

Wamendagri Ingatkan Pemda Jalankan Arahan Presiden Prabowo Soal Pemerintahan Bersih dan Melayani

Berikut sejumlah fakta yang berkaitan dengan wacana Bogor Raya yang dirangkum VIVA.co.id dari sejumlah sumber: 

Muncul dari Walikota Bogor 

Ridwan Kamil Bilang Banyak Temuan di Pilkada Jakarta tapi Kenapa Tidak Gugat ke MK?

Wacana Bogor Raya muncul pertama kali dari ucapan Wali Kota Bogor Bima Arya. Ucapan politikus PAN itu terkait kajian penyatuan Kota Bogor, Kabupaten Bogor, Kota Sukabumi, dan Kabupaten Sukabumi menjadi provinsi.

Alasan Bima Arya

Bima Arya menyebut kajian pembentukan provinsi Bogor Raya bertujuan memangkas jenjang birokrasi. Usulan ini masih menuai pro dan kontra. Namun, Bima pede mengatakan kajian Bogor Raya ini akan rampung pada akhir tahun. Kajian dalam proses yang dilakukan tim khusus.

Depok pilih ke DKI Jakarta 

Wali Kota Depok, Mohammad Idris, mengaku lebih memilih bergabung dengan Daerah Khusus Ibu Kota (DKI) Jakarta terkait wacana pembentukan Provinsi Bogor Raya. Namun demikian, Idris berharap rencana tersebut melalui tahap kajian dan pembahasan yang matang.

“Kalau saya milih dari sisi mana, kalau bahasa saya memilih bahasa Jakarta. Karena saya enggak bisa bahasa Sunda. Aktivitas kependudukan Depok juga banyak di Jakarta,” katanya pada awak media pada Selasa 20 Agustus 2019.

Idris menilai, jika dilihat dari sisi budaya maka hal itu tidak bisa dibatasi dari kebudayaan geografi. Kebudayaan, menurutnya bisa dari kesamaan bahasa, adat, dan itu bisa dimasukkan ke dalam satu rumpun. Akan tetapi, jika dilihat dari sejarah, antara budaya Depok dan Jakarta juga terdapat banyak kesamaan

Ridwan Kamil tak setuju 

Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil irit bicara merespons mencuatnya wacana pencanangan Pemerintah Provinsi Bogor Raya. Ridwan hanya menekankan yang diperlukan saat ini yaitu pemekaran desa dengan tujuan meningkatkan pelayanan bagi masyarakat. 

Sebelumnya, eks Wali Kota Bandung itu menjelaskan, pemekaran desa menjadi salah satu solusi terhadap moratorium usulan Daerah Otonomi Baru (DOB) oleh Pemerintah Pusat.

"Rakyat pasti ingin jalan mulus, ngurus KTP cepat mereka tidak begitu peduli apa nama daerahnya, yang penting menyentuh langsung kepada rakyat, maka solusinya menurut saya pemekaran desa," ujarnya.

Kota Bekasi pilih Jakarta 

Wali Kota Bekasi Rahmad Effendi menyebut bahwa mayoritas warga kota lebih memilih bergabung dengan DKI Jakarta. 

"Lihat nilai historisnya. Jadi residen Jatinegara dulu bagian dari Bekasi, tahun 50-an. Tahun 50-an terbentuklah Bekasi, tahun 1976, wilayah Cilincing dan Cakung kita serahkan pada DKI," kata Rahmat saat berkunjung ke redaksi VIVAnews, Rabu 21 Agustus 2019.

 Masih sebatas wacana

Sementara itu pihak Kemendagri menyatakan Bogor Raya masih sebatas wacana. Konsep dan kajian ini belum diterima Kemendagri.

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya