Bendera Merah Putih Juga 'Berkibar' di Bawah Laut Lombok

Keseruan Peringatan HUT RI di bawah laut Lombok.
Sumber :
  • VIVA/Isra Berlian

VIVA – Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang jatuh pada 17 Agustus selalu menjadi momen spesial bagi seluruh warga Indonesia. Pada peringatan HUT RI ke-74 tahun ini, seperti biasa masyarakat melakukan beragam perayaan.

Abu Vulkanik Gunung Lewotobi Sampai Lombok, Warga Diminta Gunakan Masker

Mulai dari upacara bendera di lapangan hingga karnaval dan beragam perlombaan yang seru dan menarik. Seperti halnya yang dilakukan oleh masyarakat di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB)

Di Hari Kemerdekaan Indonesia, VIVA.co.id bersama dengan Komunitas 1000 guru, Divers Clean Action dan PT Fast Food Indonesia (KFC) merayakannya bersama di SDN Gondang 01. Perayaan dimulai dengan upacara bendera. Acara kemudian dilanjutkan dengan kegiatan bermain dan belajar bersama Komunitas 1000 guru.

Pria di Mataram Ditangkap Polisi gegara Jual Kasur Orangtua Buat Bayar Utang

Kegiatan tersebut merupakan salah satu cara trauma healing pasca gempa yang melanda Lombok tahun lalu.

“Kita pengin mereka lupa dengan trauma. Mereka bisa baca, bermain, bahagia dan dapat ilmu serta dapat melupakan traumatik pasca gempa,” kata penggagas Komunitas 1000 Guru, Jemi Ngadiono kepada di Lombok, Sabtu, 17 Agustus 2019.

Lombok Diterjang Puting Beliung, Puluhan Rumah Rusak dan Satu Anak Luka

Keseruan Peringatan HUT RI di bawah laut Lombok.

Perayaan HUT RI kemudian dilanjutkan di Gili Trawangan pada siang hari. Sekitar pukul 13.30 WITA, Nusantraksi, Divers Clean Action melakukan kegiatan pembentangan Bendera Merah Putih di bawah air pada kedalaman 8-18 meter. Bukan hanya itu, penyelaman di bawah laut juga dilanjutkan dengan aksi kegiatan pemungutan sampah yang di laut.

“Kegiatan serupa ini juga dilakukan oleh teman-teman Divers Clean Action di Pulau Seribu. Untuk kegiatan bersih-bersih ini enggak terlalu banyak karena adanya peralihan musim dari musim angin timur ke angin musim barat,” kata Founder Divers Clean Action, Swietenia Puspa Lestari di Gili Trawangan.

Dia melanjutkan, meski begitu, pada bulan tertentu seperti Desember, yakni musim angin barat, sampah bisa berada di laut. Ia pun tetap melakukan edukasi kepada wisatawan mengenai bahaya sampah plastik terhadap ekosistem di lautan.

“Ekosistem sebagus ini terbukti sekitar satu jam diving kita melihat ada tiga penyu dan dua hiu. Ekosistem sehat, jadi penting menjaga air edukasi penting pantai,” lanjut dia.   

Sayangnya, masih ditemukan sampah puntung rokok yang ada di pinggir pantai. Padahal, kata dia, puntung rokok juga merupakan salah satu jenis sampah plastik.

“Pantai di sini sekitar sini (Samasama hingga Terangan Dive) bersih karena dibersihkan oleh pihak resort atau hotel atau resto di pinggir. Di 5 meter area ada puntung rokok delapan,” lanjut dia.

Perayaan HUT RI di Lombok, NTB.

Kemeriahan 17 Agustus tidak berhenti sampai di situ. Masyarakat di sekitar lokasi Trawangan Dive menggelar pawai karnaval kemerdekaan. Pawai tersebut pun begitu menarik perhatian para wisatawan asing.

Tidak sedikit dari mereka yang mendekat kemudian merekam kegiatan pawai. Pawai tersebut semakin meriah lantaran adanya tarian Gendang Beleq khas Sasak.

Gendang Beleq berarti gendang besar. Awalnya, gendang besar ini dijadikan penyemangat prajurit yang hendak pergi berperang atau saat prajurit pulang dari peperangan.

Namun, kini penggunaan Gendang Beleq lebih ditekankan pada esensi perang, yakni berjuang, berkompetisi dan lain-lain. Masyarakat Suku Sasak percaya, Gendang Beleq memiliki nilai filosofis, keindahan, ketekunan, kesabaran, kebijakan, ketelitian dan kepahlawanan. Nilai-nilai tersebut selalu diharapkan menyatu dengan hati masyarakat Suku Sasak. (zho)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya