Fakta-fakta Dosen UGM Gantung Diri Pakai Tali Tambang
- Dok Polsek Mergangsan
VIVA – Seorang dosen Teknik Elektro di Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta berinisial BS ditemukan meninggal dunia pada Kamis, 15 Agustus 2019 di rumahnya, di Nyutran, Wirogunan, Kecamatan Mergangsan, Kota Yogyakarta. Dia meninggal dunia diduga karena bunuh diri.
Petugas polisi dari Polsek Mergangsan langsung mendatangi lokasi kejadian setelah mendapat laporan dari keluarga korban bahwa salah satu keluarganya gantung diri di rumah mereka.
"Kami datang sekitar pukul 11.00 WIB," kata Tri saat dihubungi, seperti dilansir dari VIVAnews.
Sementara pihak keluarga menyebut bahwa tak ditemukan tanda-tanda kekerasan fisik pada tubuh korban saat dilakukan pemeriksaan. Diduga korban gantung diri karena depresi.
Berikut ini sejumlah fakta dari kasus dosen UGM bunuh diri.
Menggunakan tali tambang
Korban BS ditemukan gantung diri dengan menggunakan tali tambang plastik di teras belakang rumahnya. Dia diperkirakan meninggal dunia sekitar pukul 10.00 WIB, Kamis, 15 Agustus 2019, sedangkan polisi datang sekitar satu jam kemudian atau sekitar pukul 11.00 WIB.
Ditemukan adik dan iparnya
Jenazah BS yang telah kaku ditemukan pertama kali oleh adiknya dan adik iparnya. Menurut Tri, berdasarkan hasil pemeriksaan, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan dalam tubuh BS, sehingga polisi memastikan bahwa korban meninggal karena bunuh diri. Jenazah korban dibawa ke RS Bhayangkara Polda DIY untuk diautopsi.
Diduga depresi
Penyebab korban bunuh diri diduga karena mengalami depresi. Keterangan dari keluarga korban menyebutkan, BS pernah menjalani rawat inap di Rumah Sakit Jiwa Puri Nirmala, Kota Yogyakarta. Kendati demikian, keluarga tak membeberkan penyebab depresi korban.
"Alasannya karena sakit saja dan pengobatan untuk gangguan jiwa di (RS Jiwa) Puri Nirmala, itu saja," ungkap Tri.