Negara-Negara yang Mengalami Relokasi Ibu Kota
- dw
Brasilia juga sengaja dibangun untuk menjadi ibu kota Brasil, menggantikan Rio de Janeiro. Berbeda dengan Rio de Janeiro yang lebih padat, Brasilia dibangun dengan lebih tertata, di mana bagian-bagian kota dialokasikan untuk kepentingan yang berbeda-beda.
Canberra resmi dipilih sebagai ibu kota Australia pada 12 Maret 1913. Saat Canberra masih dibangun, Melbourne merupakan ibu kota sementara. Canberra menjadi letak pusat administrasi dan tempat gedung-gedung pemerintahan.
Kazakhstan memindahkan ibu kotanya ke Astana, yang telah berganti nama menjadi Nursultan, sebagai bentuk penghargaan terhadap mantan presiden Nursultan Nazarbayev. Pergantian pusat Kazakhstan dari kota lama, Almaty ini dilakukan karena lokasinya yang lebih mudah diakses untuk Rusia dan rendahnya peluang gempa bumi merupakan beberapa alasan pemindahan ibu kota ini.
Pertimbangan Pakistan dalam memilih ibu kota baru adalah mencari kota yang bisa merepresentasikan keberagaman bangsanya. Selain itu akses yang mudah, serta terpisah dari aktivitas ibu kota sebelumnya, Karachi. Islamabad merupakan kota yang bersih, luas dan memiliki banyak ruang hijau dibandingkan dengan kota-kota lainnya di Pakistan.
Ibu kota Myanmar dipindah dari Yangon ke Naypyidaw pada tahun 2005. Naypyidaw memiliki letak yang lebih sentral dibandingkan Yangon dan kemudian menjadi lokasi pusat administrasi pemerintahan Myanmar.
Mesir sedang membangun ibu kotanya yang baru yang dikabarkan akan memakan total biaya sebesar 58 triliun dolar. Diperkirakan ibu kota ini akan resmi beroperasi pada pertengahan 2020, meski kabarnya pembangunan tersebut mengalami kendala terkait pengumpulan biaya. Tujuan dibangunnya ibu kota baru ini adalah untuk memperkuat potensi ekonomi negara, dengan adanya tempat-tempat baru untuk hidup, kerja dan dikunjungi.
(vv/ts) (berbagai sumber)