Siapa Sardjono Kartosoewirjo, yang Janji Sehidup Semati dengan NKRI
- VIVAnews/Anhar Rizki Affandi
VIVA –Nama Sardjono Kartosoewirjo tiba-tiba jadi pembicaraan publik. Ia bersama 13 orang lainnya mengucap janji sehidup semati dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), Pancasila, UUD 1945, dan Bhinneka Tunggal Ika.
Ikrar atau sumpah ini disampaikan di depan Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto di Gedung Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Selasa, 13 Agustus 2019.
Berdasarkan data yang diolah VIVA, Rabu, 14 Agustus 2019, jika dilihat dari nama belakangnya, Kartosoewirjo, kita pasti teringat tokoh pemberontak bernama Sekarmadji Maridjan Kartosoewirjo, atau lebih dikenal SK Kartosoewirjo.
Benar saja. Sardjono merupakan anak ketiga SK Kartosoewirjo, pemimpin Darul Islam/Tentara Islam Indonesia (DI/TII). Di era sekarang, DI/TII berubah menjadi Harokah Islam.
Tidak hanya eks Harokah Islam, tetapi eks Negara Islam Indonesia (NII) juga ikut sumpah setia bersama NKRI. Sardjono mengaku sejak kecil dididik untuk menentang ideologi Pancasila.
Karena itu, ketika dipersilakan mencium bendera merah putih, dirinya merasakan sebagai sesuatu yang mengharukan.
Sang 'Putra Mahkota' DI/TII ini mengaku ikrar tersebut diucapkan bukan karena dibayar pemerintah atau dijanjikan sesuatu.
Menurutnya, keinginan untuk setia terhadap NKRI ini jauh telah tumbuh sejak 1962 silam. Meski begitu, bukan berarti Sardjono dengan mudahnya meyakinkan pengikut ayahnya tersebut.
Ia mengaku butuh banyak dukungan dari beberapa pihak hingga pada akhirnya mau mengucap janji setia kepada NKRI.
Sebab, pada dasarnya perjuangan yang dirinya lakukan sama persis dengan perjuangan kedua orangtuanya, hanya dengan cara yang berbeda.
Sardjono mengaku kemudian segera berkumpul dan berbincang dengan para pengikutnya yang ia sebut mencapai 2 juta orang tersebut.
Ia pun mengakui masih banyak anggota DII/TII yang tinggal di pedalaman dan dikejar layaknya buronan karena disangka sebagai pengkhianat negara.
Usai ikrar setia dengan NKRI, kini Sardjono menetap di daerah Malangbong, Garut, Jawa Barat, bersama keluarganya dengan tenang. Ia tidak lagi dikejar-kejar aparat keamanan.