Logo DW

Pertamina Diminta Buka Informasi Publik Data Tumpahan Minyak Karawang

Reuters/Beawiharta
Reuters/Beawiharta
Sumber :
  • dw

Insiden tumpahnya minyak di perairan kabupaten Karawang bermula tanggal 12 Juli lalu, ketika terjadi kebocoran gas pada salah satu sumur milik Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ).

Dua hari setelahnya, operasi kerja PHE ONWJ terpaksa dihentikan untuk mengevakuasi para pegawai. Tanggal 18 Juli tumpahan minyak telah terlihat di perairan kabupaten Karawang, 2 km dari bibir pantai.

Prediksi kerusakan lingkungan ratusan miliar rupiah

Berdasarkan pantauan Antara, tumpahan minyak terlihat di Pulau Rambut dan Pulau Untung Jawa. Total tumpahan minyak yang berhasil dikumpulkan pada tanggal 9 Agustus 2019 mencapai sekitar 4.800 barel.

Lebih lanjut Sawung mengatakan kerugian lingkungan akibat tumpahan minyak ini diperkirakan bisa mencapai ratusan miliar rupiah. Kerugian ini termasuk rusaknya ekosistem seperti padang lamur dan terumbu karang, juga hilangnya satwa dan pencemaran lingkungan.

"Dari citra satelit kami dapat melihat bahwa tumpahan minyak sudah mencapai dasar laut, jadi tidak hanya di permukaan. Ini justru lebih mematikan karena terdapat ekosistem seperti terumbu karang. Kalau itu rusak, hewan-hewan yang hidup di sana tidak ada lagi dan tidak ada lagi ikan besar," ujar Sawung. Namun untuk lebih dapat memastikan, Walhi berencana mengirimkan tim untuk mengambil sampel dasar laut dari area yang terkena dampak.

Ia mengatakan, tumpahan minyak kali ini terbilang besar dan usaha memulihkan kerusakan lingkungan akibat bencana ini, bisa memakan waktu lebih dari satu tahun.