Menhan Sebut Tak Pantas Jika Benar Enzo Simpatisan HTI

Menteri Pertahanan (Menhan), Ryamizard Ryacudu.
Sumber :
  • Cahyo Edi

VIVA – Tentara Nasional Indonesia masih memeriksa Enzo Zenz Allie, calon taruna Akademi Militer yang diduga pengikut atau simpatisan organisasi terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI).

Anggota MPR Ida Fauziyah Ajak Masyarakat Amalkan Nilai-nilai Luhur 4 Pilar Kebangsaan

Menteri Pertahanan Ryamizard Riyacudu menolak berspekulasi dengan proses pemeriksaan Enzo, karena belum dapat diketahui apa pun motifnya jika pemeriksaan belum selesai.

Jika hasil pemeriksaan ditemukan bahwa Ezno ini benar-benar terlibat dalam organisasi itu, kata Ryamizard, dia tidak pantas menjadi prajurit TNI. Sebab sejatinya prajurit setia dengan Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Pengamat Ingatkan Pemerintah Harus Antisipasi Penyebaran Paham Khilafah saat Pilkada

"Kalau dia (Enzo Zenz Allie) memang jiwanya begitu, ya, enggak pantas. Kenapa? TNI itu penjaga Pancasila. Bagaimana bisa menjaga Pancasila kalau orangnya enggak Pancasila," katanya dalam acara silaturahmi tokoh bangsa 'Pancasila Perekat Kita, Satu Nusa, Satu Bangsa' di Hotel Sahid, Jakarta, Senin, 12 Agustus 2019.

Siapa sosok Enzo Zenz Ellie, sempat diunggah melalui akun media sosial bernama Salman Faris. Karena viral, ia akhirnya mencoba mencari tahu, hingga menemukan akun Facebook yang diduga milik Enzo. 

Kata Gerindra soal Penghapusan Utang Petani-Nelayan

"Penasaran dengan sosok Enzo Ellie. Remaja blasteran Indonesia-Prancis yang viral karena lolos jadi anggota TNI. Iseng nyari akun FB-nya, wah ngeri-ngeri sedap juga rupanya. Anak ini bersama ibunya yang bernama Hadiati Basjuni Ellie terindikasi kuat sebagai simpatisan HTI. 

Pendukung khilafah dan anti pemerintah. Kalau ayahnya sendiri yang berkebangsaan Perancis, menurut informasi telah wafat. Bukan apa-apa, sekedar kewaspadaan saja. Jangan sampai TNI memelihara anak ular," tulis Salman dalam unggahannya.

Kepala BPIP Yudian Wahyudi

Kepala BPIP Sebut Pancasila Bikin Setiap WNI Terlahir sebagai Calon Presiden

Kepala BPIP mengatakan bahwa Pancasila sebagai ideologi negara membuat WNI berhak menjadi Presiden Republik Indonesia karena semua orang yang sejajar.

img_title
VIVA.co.id
19 Desember 2024