3 Persen TNI Terpapar Radikalisme, Menhan: Enggak Perlu Jadi Tentara
- Cahyo Edi
VIVA – Menteri Pertahanan Ryamizard Riyacudu sangat kecewa bila ada prajurit Tentara Nasional Indonesia (TNI) yang sudah terpapar radikalisme. Maka, dia menyarankan anggota TNI yang yang sudah terpapar radikalisme harus diluruskan. Bahkan bila perlu tidak lagi menjadi anggota TNI.
"Saya kecewa kalau ada yang 3 persen yang sudah pudar, harus dibetulkan lagi. Kalau enggak diselesaikan saja dia itu, enggak perlu jadi tentara, ngotor-ngotorin saja," kata Ryamizard dalam acara silaturahmi tokoh bangsa “Pancasila Perekat Kita, Satu Nusa, Satu Bangsa” di Hotel Sahid Jakarta, Senin 12 Agustus 2019.
Ryamizard menjelaskan, bahwa prajurit TNI itu bersumpah dan setia terhadap Pancasila dan Negara Kesatuan Republik Indonesia dan Undang-Undang Dasar 1945.
"Kalau ada TNI tidak Pancasilais, dia melanggar sumpah, dia celaka," kata mantan Kepala Staf TNI Angkatan Darat itu.
Kemudian, prajurit TNI juga berjanji kepada bangsa ini, dalam Sapta Marga yaitu bahwa patriot Indonesia pendukung serta pembela ideologi negara yang bertanggungjawab dan tidak kenal menyerah sampai mati. "Itu TNI harusnya begitu," lanjut Ryamizard. (ren)