Heli Pemadam Kebakaran Gunung Ciremai Sempat Terkendala Teknis
- ANTARA FOTO/Dedhez Anggara
VIVA – Upaya pemadaman kebakaran Gunung Ciremai di Kabupaten Kuningan, Jawa Barat, terus dilakukan hingga Sabtu, 10 Agustus 2019. Helikopter milik Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) yang sebelumnya dikirim untuk membantu upaya pemadaman itu mengalami sedikit kerusakan setelah dua kali menjatuhkan air dari udara (water bombing) pada pukul 07.22 dan 10.00 WIB.
Karena itu, operasional helikopter jenis Bell 412SP tersebut sementara dihentikan hingga proses perbaikan selesai.
Plt Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Agus Wibowo mengatakan, berdasarkan pantauan dari personel Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kuningan masih ditemukan titik api di atas Blok Sanghiyang Ropoh dan Sanghiyang Rangka.
Sementara itu, berdasarkan pantauan dari Desa Garatengah, Kecamatan Japara, Kabupaten Kuningan, terdapat kepulan asap di sebelah utara Puncak Gunung Ciremai.
"Pantauan udara dari Heli Bell 412SP, kawasan habitat edelweiss yang belum terbakar berada di lokasi antara jalur pendakian Linggarjati dan jalur evakuasi Setianegara," kata Agus dalam keterangan tertulisnya.
Selain helikopter yang sempat mengalami kerusakan, kendala lain yang menghambat proses pemadaman ialah perubahan arah angin yang memicu meluasnya kebakaran hutan lahan dan membuat loncatan bara api.
"Selain itu lokasi kebakaran yang berada di atas ketinggian 2.600–3.078 Mdpl juga membuat tim kesulitan dalam menjangkau titik api," katanya.
Pemadaman selanjutnya dilakukan pada Minggu, 11 Agustus 2019, menggunakan helikopter water bombing dengan kapasitas 1.000 liter yang direncanakan pada pukul 08.00-11.00 WIB.
Upaya pemadaman secara manual masih dilakukan dengan dibantu oleh tim pemantau dari puncak Gunung Ciremai dan Tim Dorongan Logistik yang didampingi oleh BNPB dan BPBD Provinsi Jawa Barat.