Sampaikan Terima Kasih, Keluarga Mbah Moen Temui Amirul Hajj
- VIVA/Dedi Priatmojo
VIVA – Putra almarhum KH Maimoen Zubair yang juga Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin atau yang akrab disapa Gus Yasin menemui Amirul Hajj Lukman Hakim Saifuddin di tendanya di kawasan Arafah, Sabtu, 10 Agustus 2019.
Gus Yasin menemui Amirul Hajj yang juga menteri Agama ini mewakili keluarga untuk berterima kasih atas bantuannya yang telah mengurus jenazah almarhum Mbah Moen sejak masih di rumah sakit hingga pemakaman.
Menag Lukman Hakim selalu mendampingi jenazah Mbah Moen, baik saat masih di rumah sakit, saat dimandikan, menyiapkan Wisma Daker Mekah untuk disalatkan dan didoakan, hingga disalatkan di Masjidil Haram dan dimakamkan di Ma'la.
"Terima kasih keluarga sudah dibantu dari awal sampai akhir. Keluarga ridho keinginan beliau sudah tercapai (meninggal dan dimakamkan di Ma'la). Terima kasih sudah mengantarkan ke pemakaman, " kata Gus Yasin saat berbincang dengan menag.
Gus Yasin mengakui pihak keluarga sudah menyadari tanda isyarat akan kepergian Mbah Moen. Sejak masih di Tanah Air, jarang terjadi ketika sebelum Mbah Moen berangkat haji, sempat memimpin bacaan manaqib dan langsung memimpin doa.Â
"Biasanya Mbah Moen itu pas baca manaqib itu yang doa orang lain, ini beliau yang baca sendiri, minta doa husnul khotimah," ujarnya.
Selain itu, keluarga juga yang biasanya tak pernah mengantarkan sampai ke Bandara Semarang. Tiba-tiba semuanya ikut mengantarkan. Mafhum, Mbah Moen setiap tahun, sejak 1999, selalu menunaikan ibadah haji.
Sementara itu, Menag Lukman Hakim bersyukur proses pengurusan jenazah Mbah Moen berlangsung cepat dan dimudahkan segala kebutuhannya. Begitu juga saat dimandikan, jenazah diperlakukan sangat terhormat dan penuh takzim.
"Kain kafannya juga sangat halus, kainnya khusus, seperti sorban kotak-kotak tapi putih. Lalu dibungkus kain hitam jubah yang biasa dipakai ulama, imam di sini. Khusus sebagai penghormatan kepada beliau," ujar menag.
Kemudian, kemuliaan berikutnya adalah saat jenazah Mbah Moen dimakamkan di pemakaman Ma'la, tempat yang terhormat di Mekah. "Ma'la itu kan hanya penduduk Mekah (yang boleh dimakamkan), itu juga enggak semua hanya orang pilihan," ujarnya.