HUT Ke-25, AJI Beberkan Tiga PR Utama Jurnalisme Indonesia
- VIVA/Mohammad Yudha Prasetya
VIVA – Dalam acara malam resepsi Ulang Tahun Aliansi Jurnalis Independen ke-25, Ketua Umum AJI, Abdul Manan menegaskan, meskipun ini adalah tahun yang istimewa karena usia seperempat abad AJI bertepatan dengan usia 20 tahun kebebasan pers, namun ini adalah sebuah era di mana jurnalisme mendapatkan tantangan yang sangat serius.
Abdul mengibaratkan bahwa di masa saat ini, dunia pers Indonesia seperti berada di tengah badai kecil dengan sejumlah pekerjaan rumah yang masih harus diselesaikan.
"Dalam tiga hal krusial yang bisa kita lihat dari pers Indonesia saat ini adalah soal kebebasan, profesionalitas, dan kesejahteraan. Kita masih belum punya nilai yang bagus di ketiga hal tersebut," kata Abdul dalam sambutannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu 7 Agustus 2019.
Abdul menjelaskan, saat ini pers Indonesia masih harus melihat banyaknya tantangan, karena jumlah kasus kekerasan terhadap awak media masih sangat tinggi. Selain itu, masih ada sejumlah undang-undang yang mengancam dan berpotensi memenjarakan para wartawan, dalam melaksanakan tugas-tugas jurnalistiknya.
"Hal itu juga dibuktikan dengan jumlah pengaduan ke dewan pers yang masih besar," kata Abdul.
Terkait masalah kesejahteraan insan pers, Abdul menganggap bahwa hal itu juga masih sangat memprihatinkan. Di mana, saat ini kita masih harus melihat media-media, terutama media-media di daerah, yang masih menggaji para wartawannya dengan gaji di bawah upah minimum atau bahkan masih ada yang tidak digaji.
"Bagaimana profesionalisme bisa dibangun apabila kesejahteraan para awak media itu masih tidak bisa dipenuhi," ujarnya.
Abdul mengakui bahwa masalah kesejahteraan para insan pers itu justru merupakan hal yang sangat berkorelasi dengan kualitas karya jurnalistik yang mereka hasilkan. "Karena karya jurnalistik yang lahir dari kesejahteraan jurnalis yang tidak diperbaiki, tentunya juga tidak akan optimal bagi para insan pers dalam menjalankan tugasnya," ujar Abdul.
Abdul juga mengungkapkan di usia seperempat abad, AJI telah memiliki 1.300 anggota baru dalam rentang waktu 20 tahun terakhir.