Polri Pastikan Mati Listrik Massal Bukan karena Serangan Teroris
- ANTARA/Ismar Patrizki
VIVA – Insiden pemadaman listrik mendadak di Jakarta dan sejumlah kota lain di Pulo Jawa pada Minggu dan Senin kemarin menggegerkan masyarakat, membuat mereka bertanya-tanya apa penyebab sebenarnya. Namun, Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri, Brigadir Jenderal Polisi Dedi Prasetyo, menegaskan bahwa tidak ditemukan unsur sabotase ataupun adanya serangan atas fasilitas pembangkit maupun jaringan listrik di Pulau Jawa.
"Dapat dipastikan dari hasil investigasi awal, tidak ada ditemukan unsur sabotase dan serangan terorisme," kata Dedi di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Selasa, 6 Agustus 2019.
Sampai saat ini Polri masih terus mendalami penyebab utama dari padamnya listrik di hampir seluruh wilayah Jabodetabek tersebut.
Dedi menambahkan, untuk memulai penyelidikan perkara ini, Polda Jawa Tengah juga telah mendatangi tempat kejadian perkara atau transmisi PLN UPT Ungaran, Semarang.
"Saat ini masih didalami faktor penyebabnya karena alam dan gangguan teknis. Itu akan didalami semua," ujar Dedi.
Selain itu, Polda Jawa Tengah juga telah melakukan pemeriksaan terhadap petugas PT PLN UPT Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, untuk mengusut penyebab gangguan jaringan listrik tersebut.
"Jajaran Polda Jawa Tengah ketika terjadi blackout kemarin langsung mendatangi PLN UPT Ungaran di sana. Mereka langsung komunikasi dengan beberapa petugas untuk ketahui apa penyebab dan faktor blackout," kata Dedi.
Padamnya listrik di Jabodetabek diduga kuat penyebabnya lantaran adanya gangguan transmisi di Ungaran-Pemalang sebesar 500 Kilovolt.
Dari hasil pemeriksaan petugas, Dedi menyatakan kesimpulan awal padamnya listrik atau Blackout di Jabodetabek lantaran adanya faktor alam dan gangguan teknis. (ren)