Saat Mati Lampu, Tiga Ruang Kelas SMPN 10 Cilegon Terbakar
- VIVA/Yandi Deslatama
VIVA – Sekolah SMPN 10 Cilegon terbakar, tiga ruangan belajar mengajar hangus. Ruangan kelas III B, C, dan D di sekolah yang berlokasi di kampung Kahal, Kelurahan Suralaya, Kecamatan Pulomerak, tidak bisa lagi digunakan untuk proses belajar mengajar.
"Belum ketahuan (penyebab kebakaran). Kejadian jam 15.00 WIB, kurang ketahuan (kebakaran). Posisi kita lagi mati lampu. Tiga ruang kelas," kata Kepala Sekolah SMPN 10 Cilegon, Naziyah Tamaen, yang ditemui di lokasi kebakaran, Senin 5 Agustus 2019.
Kebakaran awalnya diketahui oleh penjaga sekolah bernama Mulyanto, yang akan mengunci ruang kelas, usai para siswa pulang sekolah. Mulyanto kaget, api sudah membakar ruang kelas.
Dia lari menuju ke ruang guru dan melaporkan kebakaran. Kemudian, kepala sekolah, Naziyah segera menghubungi petugas pemadam kebakaran (Damkar).
"Untungnya, pas anak-anak sudah turun mau salat ashar, sudah selesai proses belajar mengajar. Yang tahunya penjaga sekolah, pas mau ngunci," katanya, sembari terbata-bata, karena masih kaget dengan peristiwa kebakaran.
Sementaraitu, waktu para siswa akan menjalani proses belajar mengajar di ruangan laboratorium, musala dan perpustakaan sekolah. Hingga bantuan pembangunan ruang kelas dan sarana pendidikan diberikan oleh Dinas Pendidikan (Dindik) Kota Cilegon.
"Ada laboratorium komputer, ada musala, ada ruang perpustakaan, nanti kita kondisikan di situ. Darurat, sementara kita di situ dulu. Insya Allah kita ajukan di anggaran ini," katanya.
Setidaknya, ada empat unit mobil Damkar, dua unit dari Damkar Kota Cilegon, dan dua unit lainnya dari petugas Damkar Indonesia Power (IP) PLTU Suralaya, dikerahkan memadamkan kebakaran.
Petugas Damkar menduga kebakaran tiga ruang kelas disebabkan oleh, terbakarnya ilalang. Hingga api menjalar dan membakar tiga ruang kelas. Masyarakat pun diminta untuk tidak membakar sampah dan bermain api sembarangan.
"Dugaan sementara, dari alang-alang (yang terbakar), (api) menjalar ke bangunan. Masyarakat diimbau agar berhati-hati membuang puntung rokok dan membakar sampah. Masyarakat biasanya hanya (membakar sampah) satu titik, tapi karena ditinggalkan akhirnya (api) menjalar," kata Kasie Penyelamatan pada Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan, Ipan Zaenudin, ditemui di lokasi yang sama.