Gempa Besar Mengancam, Jokowi: Tetap Waspada

Presiden Jokowi
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA - Presiden Joko Widodo menanggapi adanya potensi atau ancaman gempa yang lebih besar. Hal itu menyikapi sejumlah penelitian dari berbagai lembaga yang menyebut ada potensi gempa atau megathrust yang lebih besar dibanding kejadian pada Jumat malam, 2 Agustus 2019 dengan magnitudo 6,9 di Banten.

Gempa 7,1 SR Guncang Ibu Kota Nepal

Saat ditanya terkait imbauan kepada masyarakat, Jokowi mengatakan segala sesuatu bisa terjadi dan tidak ada yang bisa memperkirakan kapan gempa itu akan terjadi. Oleh karena itu, dia meminta semua pihak untuk selalu waspada.

"Semuanya itu kan namanya ada potensi, yang namanya itu tidak bisa dihitung dan diperkirakan terutama waktunya," kata Jokowi di Kompleks Istana Kepresidenan Bogor, Minggu, 4 Agustus 2019.

Gempa Bumi 6,3 SR Guncang El Salvador, Terasa hingga ke Guatemala

Jokowi pun mengaku sudah memerintahkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Menteri Koordinator untuk mempersiapkan diri sejak awal khususnya untuk evakuasi bagi korban gempa Banten. Tak hanya itu, edukasi kegempaan di sekolah-sekolah juga harus dilakukan secara gencar.

"Kemarin waktu di Banten itu kita melihat sudah sebuah lompatan perbaikan yang baik, proses evakuasi itu. Tapi bahwa kepanikan itu ada iya, namanya gempa di manapun menyebabkan masyarkaat panik, iya," katanya.

2025 Tahun Ular Kayu, Indigo Ini Ramal Hal Mengerikan yang Terjadi di 2025

Mantan Wali Kota Solo itu pun menegaskan masyarakat harus tetap waspada selain edukasi terus dilakukan.

"Yang paling penting terus dilakukan edukasi mengenai kebencanaan terutama gempa bumi yang sulit diprediksi, sulit dihitung dan kedua selalu tetap kita waspada," katanya.

Ilustrasi gempa bumi

Korban Tewas Akibat Gempa Dahsyat di Tibet Mencapai 95 Orang

Gempa bumi dahsyat menewaskan sedikitnya 95 orang di Tibet, pada Selasa, 7 Januari 2025, dan menyebabkan banyak orang lainnya terperangkap.

img_title
VIVA.co.id
7 Januari 2025