BMKG: Ancaman Sunda Megathrust Nyata
- Pixabay
VIVA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan, ancaman Sunda megathrust ada dan bisa saja terjadi sewaktu-waktu.
"Itu adalah ancaman riil. Ancaman nyata yang bisa terjadi," kata Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Rahmat Triyono di kantor BMKG, Jakarta Pusat, Sabtu, 3 Agustus 2019.
Dia menjelaskan, ancaman Sunda megathrust merupakan ancaman nyata di sepanjang Pantai Barat Sumatera. Jaraknya sekitar 200-250 km di laut lepas.
Kemudian, lanjut dia, di Laut Jawa jaraknya juga sama. Hal ini terus sampai ke Bali ke arah timur. Kemudian ada di sisi Utara Papua dan ada juga dari sumber tumbukan Pasifik.
"Dan kalau itu kekuatannya besar dan sumber gempanya dangkal tentunya bisa sangat memungkinkan terjadinya tsunami," ujarnya.
Lantaran itu, menurut dia, masyarakat di sepanjang jalur pertemuan lempeng tektonik harus selalu siaga karena memang sebuah ancaman yang riil.
Sampai hari ini, menurut Rahmat, belum ada teknologi apapun yang mampu memprediksi gempa terjadi.
"Sehingga dimohon kebijaksanaan masyarakat memahami bencana di daerah masing-masing. Kemudian memahami jalur evakuasi, tahu apa-apa yang harus dilakukan saat bencana datang," ujarnya.
Dia menambahkan, "Bila ada warning trouble, jalur mana yang harus dilalui, dan arah-arah mana untuk tempat evakuasi."
Untuk itu, pihaknya mengaku tak pernah lelah melakukan program mendatangi masyarakat, khususnya yang rawan bencana seperti gempa untuk mengedukasi mereka. Pemerintah daerah juga diminta cekatan dalam membuat jalur evakuasi.