Presiden Jokowi Perintahkan BNPB, TNI dan Polri Siaga Gempa Banten

Presiden Jokowi.
Sumber :
  • VIVA/Agus Rahmat

VIVA – Presiden Joko Widodo mengatakan pemerintah terus memantau kondisi di lapangan usai gempa Banten yang berkekuatan 6,9 SR. Jokowi mengaku turut merasakan gempa ketika berada di Halim.

Brigadir Jenderal Carla River Kenang Bantuan Militer AS untuk Aceh Pasca Tsunami 2004

"Terus kita ikuti, kita tahu pukul 7 malam ada gempa di barat daya Banten, dan juga kita rasakan di Jakarta. Saya terus memonitor sejak jam 7, saya juga menelepon ke lapangan, dan Alhamdulilah tidak ada tsunami dan potensi tsunami sudah berakhir," ujar Jokowi saat memberikan konferensi pers kepada media di Istana Negara, Jumat malam 2 Agustus 2019. 

Jokowi menuturkan telah memerintahkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI, Polri dan Kementerian Sosial untuk tetap siaga meski peringatan dini tsunami telah diakhiri oleh BMKG. 

Ahmad Ali-Abdul Karim Sediakan Layanan Kesehatan Gratis Bagi Penyintas Gempa dan Tsunami Palu

"Di lapangan dalam keadaan sementara baik semuanya. Saya juga perintahkan kepada BNPB, TNI, dan polri, Kementerian sosial untuk bertindak cepat jika ada hal tertentu, kita terus bergerak. Dari aparat di bawah sudah memerintahkan evakuasi," katanya.

Presiden mengimbau masyarakat tetap tenang dan waspada. Jokowi juga menyatakan hingga kini belum ada laporan kerusakan akibat gempa. 

Gempa 5 Magnitudo Guncang Ternate Senin Pagi, BMKG: Tidak Berpotensi Tsunami

"Kita monitor sampai saat ini laporan yang terakhir kerusakan kecil, kemungkinan tidak ada," katanya. 

Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan telah mengakhiri peringatan dini tsunami usai Gempa Banten dan ini bukan berarti mencabut peringatan tsunami. Potensi tsunami tetap bisa muncul bila terjadi gempa besar.

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat memberi keterangan pers di Kantor BMKG pada Jumat malam, 2 Agustus 2019, telah dilakukan pemantauan muka air laut. Hasilnya, tidak terindikasi ada perubahan muka air laut yang signifikan.

"Monitor muka air laut, dengan alat pemantau pasang surut muka air laut. Tidak terindikasi tidak ada perubahan muka air laut yang signifikan," katanya.

Karena itu, berdasarkan SOP yang diterapkan atau menunggu hingga 2 jam setelah peringatan tsunami diterapkan, maka pada pukul 21.35 WIB, peringatan dini tsunami akibat gempa Banten dengan kekuatan magnitudo 6,9 diakhiri.

"Menunggu SOP, setelah perkiraan akhir tsunami datang sejak 19.35, kemudian ditunggu 2 jam pada 21.35, maka peringatan dini potensi tsunami diakhiri. Diakhiri, bukan dicabut," katanya. (ren)

Halaman Selanjutnya
Halaman Selanjutnya