BMKG Tegaskan Peringatan Tsunami Gempa Banten Diakhiri, Bukan Dicabut

Peringatan tsunami Gempa Banten berakhir
Sumber :

VIVA – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) memastikan telah mengakhiri peringatan dini tsunami usai Gempa Banten, dan bukan mencabut peringatan tsunami. Potensi tsunami tetap bisa muncul bila terjadi gempa besar.

Fenomena Aneh Benda Putih Mengambang dari Langit di Kalteng, Begini Penjelasan BMKG

Menurut Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati, saat memberi keterangan pers di Kantor BMKG pada Jumat malam, 2 Agustus 2019, telah dilakukan pemantauan muka air laut. Hasilnya, tidak terindikasi ada perubahan muka air laut yang signifikan.

"Monitor muka air laut, dengan alat pemantau pasang surut muka air laut. Tidak terindikasi tidak ada perubahan muka air laut yang signifikan," katanya.

Waspada! BMKG Prediksi Hujan di Sebagian Besar Wilayah Indonesia, Selasa 12 November 2024

Karena itu, berdasarkan SOP yang diterapkan atau menunggu hingga 2 jam setelah peringatan tsunami diterapkan, maka pada pukul 21.35 WIB, peringatan dini tsunami akibat gempa Banten dengan kekuatan magnitudo 6,9 diakhiri.

"Menunggu SOP, setelah perkiraan akhir tsunami datang sejak 19.35, kemudian ditunggu 2 jam pada 21.35, maka peringatan dini potensi tsunami diakhiri. Diakhiri, bukan dicabut," katanya.

Brigadir Jenderal Carla River Kenang Bantuan Militer AS untuk Aceh Pasca Tsunami 2004

Gempa bumi tektonik dengan yang terjadi pada pukul 19.03.25 WIB, telah dilakukan pemutakhiran menjadi magnitudo 6,9. Gempa berlokasi di laut pada jarak 164 km arah barat daya Kota Pandeglang, Kabupaten Pandeglang, pada kedalaman 48 km.

Menurut Kepala Bidang Mitigasi Gempabumi dan Tsunami BMKG, Dr Daryono, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa yang terjadi ini merupakan jenis gempa dangkal akibat adanya deformasi batuan dalam Lempeng Indo-Australia.

Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa ini dipicu penyesaran oblique yaitu kombinasi gerakan mendatar dan naik. Guncangan gempa ini dirasakan di Lebak dan Pandeglang IV-V MMI, Jakarta III-IV MMI, Bandung, Serang, Bekasi, Tangerang, Bandar Lampung, Purwakarta, Bantul, Kebumen, II-III MMI, Nganjuk, Malang, Kuta dan Denpasar mencapai II MMI.

Daryono menjelaskan, hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa berpotensi tsunami dengan level SIAGA untuk wilayah Lebak dan Pandeglang bagian Selatan, dan level WASPADA untuk wilayah Pandeglang Utara, Tanggamus-Lampung. (ren)

Warga berjalan menggunakan payung saat hujan di Jakarta. (Foto ilustrasi).

Prakiraan Cuaca Sebagian Kota di Jawa: Jakarta hingga Bandung Berpotensi Hujan Petir

Sebagian besar kota di Pulau Jawa diprakirakan diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

img_title
VIVA.co.id
20 November 2024