Peringatan Tsunami BMKG Pasca Gempa Banten Berlaku Selama 2 Jam
- VIVA/Ridho Permana
VIVA – Kepala BMKG (Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika) Dwikorita Karnawati menyatakan bahwa peringatan dini tsunami usai gempa di Sumur Banten malam tadi masih diberlakukan. Peringatan ini berlaku selama dua jam sebelum akan dievaluasi lagi.
“Kami belum mengakhiri peringatan dini tsunami Masyarakat tetap diminta dengan tenang meninggalkan pantai menuju tempat lebih tinggi. Kami terus pantau,” kata Dwikorita
Dalam keterangan pers di Kantor BMKG di Jakarta, dia sampaikan bahwa peringatan dini tsunami akan ditunggu hingga 2 jam lamanya sejak datangnya tsunami.
"Diperkirakan mulai muncul sekitar pukul 19.35 WIB, namun karena fenomena alam yang tidak pasti, kompleks, maka mewajibkan kita menunggu hingga 2 jam. Karena bisa jadi ada fenomena yang tidak terduga," kata Dwikorita.
Karena itu, BMKG belum menarik peringatan dini tsunami. Masyarakat diminta untuk tetap meninggalkan daerah pesisir, pantai, menuju tempat aman sesuai arahan petugas setempat. Peringatan tsunami akan ditunggu hingga pukul 21.35 WIB.
"Peringatan dini hingga 2 jam, sambil masyarakat tetap tenang. terus memonitor info BMKG. Pastikan informasi resmi dari BMKG. Kita tunggu sampai jam 21.35 WIB, semoga tidak terjadi apa-apa," katanya.
Bila tidak ada indikasi yang mengkhawatirkan, BMKG dipastikan akan mengakhiri peringatan tsunami. Berdasarkan informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa bumi terletak pada koordinat 104.58° BT dan 7.54° LS, dengan magnitudo M7.4 pada kedalaman 10 km, berjarak 137 km baratdaya Sumur, Banten, Jumat, 2 Agustus 2019, pukul 19.03.21 WIB.
BMKG mengeluarkan peringatan tsunami untuk gempa bumi ini dengan status siaga di Pandeglang Selatan dan pesisir selatan Lampung, waspada di Pandeglang Utara, Lebak, pesisir Lampung bagian barat, dan pesisir Bengkulu. (ren)