Logo BBC

Pendidikan Anak Pengungsi Nduga di Papua Terbengkalai

Anak-anak terpaksa berhimpitan satu sama lain ketika belajar di sekolah darurat. - BBC News Indonesia
Anak-anak terpaksa berhimpitan satu sama lain ketika belajar di sekolah darurat. - BBC News Indonesia
Sumber :
  • bbc

Terpaksa mengulang dari awal

Ketua Yayasan Pengembangan Pendidikan dan Perekonomian Rakyat Papua, Aki Logoh, yang mengelola sekolah swasta Tiranus, saat ini sedang memproses kepindahan tujuh anak pengungsi Nduga di sekolahnya, termasuk Dutiana yang ingin melanjutkan pendidikan di sekolah menengah pertamanya di sekolah itu.

Aki Logoh menuturkan selain harus mengulang mulai dari kelas satu, mereka juga harus melengkapi surat-surat yang diperlukan, yang acap kali tidak dibawa mereka ketika dalam pengungsian.

"Prioritas hanya itu saja, kartu keluarga, akta [kelahiran] karena harus masuk di data semua berdasar data kartu keluarga itu. Yang prioritas kami di sini kartu keluarga dulu. Kalau yang di SMP harus ada ijazah SD karena ijazahnya mau diubah, susah ya," kata dia.

Jika banyak pengungsi dipindah ke sekolah-sekolah di Wamena, menurut Aki, juga menjadi kendala tersendiri karena kapasitas kelas yang terbatas.

"Karena kelas terbatas, jadi susah untuk terima banyak. Karena yang lain sudah ada duluan, jadi kita harus batasi beberapa," kata dia.

Saat ini, jumlah siswa SD di yayasannya sudah melebihi kapasitas. Kapasitas sekolah yang semestinya hanya diisi 120 siswa, kini diisi dengan 180 siswa yang terbagi dalam enam kelas.