BMKG Temukan 53 Titik Panas akibat Kebakaran Hutan dan Lahan di Jambi
- ANTARA FOTO/Wahyu Putro
VIVA – Titik panas atau hot spot kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Jambi semakin meningkat. Data Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Jambi menunjukkan kondisi itu.
Informasi dihimpun VIVAnews, titik panas tersebut terdeteksi sebanyak 53 titik yang terdeteksi melalui satelit Aqua Terra, yang datanya di-update langsung BMKG Jambi, Kamis, 1 Agustus 2019 sekitar pukul 05.00 WIB.
Lokasi hot spot tersebar di sejumlah wilayah yaitu di Kabupaten Muarojambi sebanyak 39 titik panas, Kabupaten Batanghari 9 titik panas, Kabupaten Bungo 1 titik panas, Kabupaten Tebo titik panas, Kabupaten Sarolangun 1 titik panas, dan Kabupaten Tanjung Jabung Barat 2 titik panas.
Kasi Pengolahan Data dan Informasi BMKG Stasiun Meteorologi Klas I Sultan Thaha Jambi, Kurnianingsih membenarkan titik panas mulai meningkat, yang sebelumnya terdeteksi 30 titik panas menjadi 53 titik panas terdeteksi.
"Hari ini, titik panas atau hot spot meningkat menjadi 53 yang sebelumnya 30 titik panas terdeteksi," ujarnya.
Kurnianingsih menyebutkan dari hasil pengecekan lapangan oleh Satgas Karhutla, titik panas di Kabupaten Muarojambi memang berasal dari kebakaran lahan dan hutan.
"Kalau dilihat dari tingkat kepercayaannya yang mencapai 100 persen. Untuk luas lahan yang terbakar berapa, kita belum tahu, tapi kawan-kawan dari Manggala Agni, BPBD, TNI, Polri sudah banyak yang turun ke sana,” katanya, Kamis 1 Agustus 2019.
BMKG juga mendeteksi munculnya kabut asap berasal dari kebakaran lahan, seperti di Kabupaten Muarojambi yang terbawa tiupan angin ke kabupaten/kota Jambi.
"Kita meminta kepada masyarakat agar selalu mewaspadai munculnya hot spot, terlebih lagi dalam beberapa hari ke depan potensi hujan di Jambi masih rendah," tuturnya.
Diwawancarai terpisah, Kepala BPBD Jambi Bachyuni Deliansyah mengatakan, sampai saat ini kebakaran hutan dan lahan (karhutla) sebanyak 174 hektare, meskipun adanya terdeteksi api, namun petugas karhutla cepat tanggap memadamkan api dan sudah padam.
"Kalau paling rawan karhutla ada di enam kabupaten, Jambi meskipun ada api, para petugas karhutla memadamkan api melalui darat, seperti di Kabupaten Muarojambi sudah padam," katanya.
Meskipun demikian, BMKG tetap meminta masyarakat mewaspadai munculnya hot spot baru.