Indeks Demokrasi Indonesia Meningkat, Ungkap BPS

Dua siswa Sekolah Menengah Atas memperhatikan gambar partai politik peserta pemilu 2019 di Komisi Pemilihan Umum (KPU) Jawa Barat, Bandung, beberapa waktu lalu (Foto ilustrasi)
Sumber :
  • ANTARA FOTO/Raisan Al Farisi

VIVA – Badan Pusat Statistik (BPS) merilis angka Indeks Demokrasi Indonesia atau IDI pada 2018. Nilainya mengalami peningkatan dibandingkan dengan pada tahun sebelumnya.

Angka Golput Pilkada Serentak 2024 Meningkat, LSI Denny JA: Demokrasi dalam Ancaman

Dari catatan BPS, IDI Nasional 2018 sebesar 72,39, meningkat tipis 0,28 poin dibandingkan IDI 2017 dengan angka 72,11. Jadi indeks demokrasi ini lebih baik dengan indeks demokrasi pada tahun 2017. 

"Kenaikan indeks demokrasi tahun 2018 lebih disebabkan karena aspek lembaga demokrasi di sana ada kegiatan kaderisasi, yang intensif yang dilakukan oleh partai politik peserta Pemilu," kata Kepala BPS, Suhariyanto, di kantornya di Jakarta Pusat, Senin 29 Juli 2019. 

Puan Ajak Masyarakat Bersatu Perbaiki Praktik Demokrasi yang Mahal

Tentunya, menurut dia, kenaikan indeks demokrasi tahun 2018 lebih disebabkan aspek peran dari lembaga demokrasi di Tanah Air. 

Suhariyanto menuturkan, ada enam variabel yang mengalami peningkatan dan empat variabel mengalami penurunan. Tiga variabel dengan peningkatan terbesar terjadi pada variabel peran partai politik yang meningkat 10,46 poin, diikuti oleh variabel peran peradilan yang independen yang meningkat 4,41 poin, dan variabel kebebasan berkumpul dan berserikat yang meningkat 3,19 poin. 

Prabowo Bangga dengan Demokrasi Indonesia, Pemilu 2024 Berjalan Baik

Sementara itu, menurut dia, dua variabel yang mengalami penurunan terbesar adalah variabel partisipasi politik dalam pengambilan keputusan dan pengawasan yang menurun 1,88 poin dan variabel kebebasan berkeyakinan yang menurun sebesar 1,42 poin.

Indeks Demokrasi Indonesia atau IDI adalah indikator komposit yang menunjukkan tingkat perkembangan demokrasi di Indonesia. Tingkat capaiannya diukur berdasarkan pelaksana dan perkembangan 3 aspek, 11 variabel, dan 28 indikator demokrasi. 

Metodologi perhitungan IDI menggunakan 4 sumber data yaitu, kajian surat kabar lokal, kajian dokumen yaitu Perda, Pergub, dan lain lain, focus group discussion atau FGD dan wawancara mendalam. (ren)
 

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya Sugiarto

Angka Golput di Pilkada 2024 Tinggi, Wamendagri: Faktor Cuaca dan Jenuh

Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri), Bima Arya mengungkap ada banyak faktor yang menyebabkan angka golongan putih (golput) tinggi pada kontestasi Pilkada Serentak 202

img_title
VIVA.co.id
11 Desember 2024