Seniman Ini Sempat Gunakan Ban Bekas untuk Melukis
- timesindonesia
Meski hanya lulusan sekolah menengah pertama (SMP), dia terus mengasah jiwa seni lukisnya. Terutama aliran lukis yang selama ini dia tekuni yakni lukisan sketsa realis.
Sampai di tahun 2016, dia tetap melukis dengan menggunakan pensil tunggal, karena sampai itu dia tidak tahu jenis-jenis pensil. Saat itu dia belum mengomersilkan karyanya. Hanya sekdar manyalurkan hobi.
Yusuf bercerita, tahun 2017 ia mendapatkan dorongan dari teman-temannya, untuk menekuni hobinya yang sudah mendarah daging itu agar bisa menghasilkan uang.
“Saat itu saya bergabung dengan grup pelukis di Facebook. Dari sanalah saya kemudian belajar banyak hal tentang teknik lukis,” kata pria kelahiran 1978 ini.
Dan di grup itulah Yusuf sering banyak mendapatkan masukan hingga akhirnya mengetahui jenis-jenis pensil untuk melukis.
“Setelah tahu ada jenis pensil yang tebal, tipis, terang dan buram. Saya langsung cari ke kota. Alhamdulillah lebih mudah dalam melukis. Saya lukis seketsa tubuh manusia cukup dua jam. Tanpa warna,” akunya.
Kemudian lewat media sosial Facebook juga, dia open order jasa lukis wajah sambil mempromosikan hasil karyanya yang telah berhasil dibuatnya.