Jokowi Utus Pratikno Jenguk Buya Syafi'i
- Istimewa
VIVA – Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang juga anggota Badan Pengembangan Ideologi Pancasila (BPIP) Ahmad Syafi'i Ma'arif atau yang akrab disapa Buya, terbaring sakit.
Buya sempat dirujuk sementara ke Rumah Sakit Pusat Angkatan Udara (RSPAU) Hardjolukito, Yogyakarta, Jumat, 26 Juli 2019 malam. Buya dirujuk untuk menjalani tindakan nonoperasi atas penyakit yang dideritanya. Ada gangguan pada saluran kencing.
"Menteri Sekretaris Negara, Pratikno, diutus Presiden Joko Widodo menyambangi Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Gamping, Sleman, Yogyakarta, pada Sabtu, 27 Juli 2019, untuk menjenguk Ahmad Syafii Maarif yang tengah dirawat," tulis di laman resmi Sekretariat Presiden, Kementerian Sekretaris Negara, Sabtu 27 Juli 2019.
Direktur PKU Muhammadiyah Gamping, dr. Ahmad Faesol sebelumnya menerangkan, Buya Syafii harus dirujuk ke RSPAU Hardjolukito untuk menjalani Extracorporeal Shock Wave Lithotripsy (ESWL). ESWL ini dilakukan untuk menyembuhkan gangguan saluran kencing yang diderita Buya.
“Hari ini rencana ada tindakan di rumah sakit lain karena kita tidak punya sarana. Jadi kita kirim ke Rumah Sakit Hardjolukito. Ada namanya ESWL. Jadi beliau ada gangguan kencing. Ada terapi tindakan nonoperasi,” ujar Faesol, Jumat, 26 Juli 2019.
Faesol menuturkan, jika Buya Syafii kondisi kesehatannya tidak mengkhawatirkan. Buya Syafii pun saat ini kondisinya semakin membaik. “Tidak mengkhawatirkan. Beliau dirawat dari hari Selasa. Dan hari ini, Insya Allah hasil pemeriksaannya baik-baik saja. Keluhan di saluran kencingnya saja,” urai Faesol.
Faesol mengungkapkan, usai dirujuk ke RSPAU Hardjolukito, Buya Syafii akan kembali dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping.
Dia menjabarkan, selama dirawat di RS PKU Muhammadiyah Gamping, Buya Syafii dirawat oleh dua dokter spesialis. Dua dokter itu adalah spesialis urologi dan penyakit dalam.
Kemudian, ia menambahkan kondisi Buya Syafii saat ini bisa melakukan aktivitas seperti biasa. Secara komunikasi pun, Buya Syafii dinilai Faesol bisa berkomunikasi dengan baik.
“Di sini dirawat oleh dua dokter. Dokter penyakit dalam dan dokter urologi. Beliau saat ini bisa aktivitas biasa jalan komunikasi biasa. Tidak ada yang mengkhawatirkan,” tutur Faesol. [mus]